Marak Penggelapan Mobil Melalui Facebook, Polresta Jambi Imbau Masyarakat Pasang GPS di Kendaraan
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres, saat berhasil mengamankan Nurdin alias Udin (36), pelaku spesialis penggelapa
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Grup jual beli Facebook rentan digunakan pelaku spesialis penggelapan di Kota Jambi sebagai media untuk mencari korban.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres, saat berhasil mengamankan Nurdin alias Udin (36), pelaku spesialis penggelapan mobil melalui media sosial Facebook di Kota Jambi.
Tidak tanggung-tanggung, 5 warga Kota Jambi, menjadi korban dari kelicikan Udin, saat mengaku sebagai pembeli maupun penyewa mobil rental, yang di posting di dalam sebuah group lapak jual beli Facebook.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polresta Jambi, AKP Handres, mengimbau, agar masyarakat lebih teliti, dalam melaksanakan transaksi jual beli online, baik dari media sosial facebook, maupun aplikasi berbasis online lainnya.
Baca juga: Ingat! Bupati/Wakilkota Wajib Laporkan Kegiatan Antisipasi Covid-19 di Daerah Masing-masing
Baca juga: PROMO KFC Terbaru hingga Akhir Tahun, Hemat 50 Persen Sampai Dapat Gratisan Hingga Paket Murah
Baca juga: Pelaku Spesialis Penggelapan Mobil Melalui Facebook di Kota Jambi Diringkus, Sudah 5 Kali Beraksi
Selain itu, Handres juga meminta, agar para pengusaha rental mobil, agar memasang GPS di setiap mobil yang akan direntalkan. Hal tersebut untuk mempersempit ruang gerak pelaku penggelapan mobil di Kota Jambi.
"Jadi harus lebih waspada kalau yang namanya transaksi online, harus diteil melihat, dan khusus yang pengusaha rental, silahkan di pasang GPS, agar gampang melacak keberadaan pelaku ataupun unitnya," kata Handres, Sabtu (31/10/2020) siang.
Insiden penggelapan, melalui lapak jual beli facebook, bukan kali pertama di Kota Jambi.
Dari berita yang di muat tribunjambi.com, sejak April hingga saat ini, ada empat kasus, yang menjadi korban di lapak jual beli facebook.
Yakni Ian (28), warga Jalan Sunan Bonang, Rt 12, Simpang III Sipin, Kota Baru, Kota Jambi.
Ian harus kehilangan mobil Avanza miliknya, akibat ditipu oleh seseorang, yang mengaku ingin melanjutkan angsuran mobilnya di sebuah lesing di kawasan Kebun Handil, Jelutung.
Kejadian tersebut berawal, saat dirinya menawarkan take over mobilnya di lapak jual beli facebook Jumar (3/4/2020) lalu.
"Itu berawal dari postingan saya di Facebook bang, mau take over, dengan balik dp atau uang sekira Rp 25 juta, setelah itu komunikasi sama pelaku, baru janjian hari Jumat buat cek kondisi mobil di rumah saya," kata Ian, beberapa waktu lalu.
Nahas, mobil Ian raib dibawa pelaku, yang saat itu meminta kunci mobilnya, dengan alasan melakukan pengecekan kondisi mesin mobilnya.
Kemudian hal serupa juga menimpa Sukri (33) warga Jalan Beliung Rt 11, Handil Jaya, Jelutung.
Sepeda motor Yamaha N-Max miliknya dibawa kabur orang tidak dikenal. Saat itu, dirinya menjual sepeda motor miliknya melalui group jual beli di Facebook dengan harga Rp 19 juta.
Postingan Sukri pun langsung mendapat respon, tepat pada Kamis (23/7) sekira pukul 09.00 WIB, dirinya dihubungi seseorang yang mengaku tertarik dan berniat untuk membeli motornya.
"Sudah saling komunikasi, dia datang kerumah buat lihat kondisi motor bang," kata Sukri, beberapa waktu lalu.
Setelah sepakat dengan harga Rp 19 juta, pelaku meminta kunci sepeda motor korban, dengan alasan melihat kondisi mesin, lagi-lagi, modus serupa terjadi.
Ditunggu 30 menit, pelaku tidak kunjung kembali, komunikasi dengan korban langsung terputus usai sepeda motornya dibawa kabur.
Kemudian, Ary Bernando Gea (30), warga Jalan Abdurahman Saleh, Lorong Jatayu Gang 5k, RT 05, Kelurahan Paal Merah, Kecamatan Paal Merah, juga turut menjadi korban group atau lapak jual beli di facebook.
Sepeda motor Yamah N-Max miliknya, raib dibawa orang yang mengaku pembeli, Senin (5/10) lalu.
Saat itu, dirinya menawarkan sepeda motornya di group Facebook, dengan harga Rp 21 juta.
Postingannya mendapat respon, hingga dirinya dan pelaku sepakat dengan harga Rp 21 juta, dan mereka bertemu di kawasan Pall Merah, Jambi Selatan, nahas, saat bertemu, sepeda motornya dilarikan pelaku, yang pada saat itu megaku ingin mencoba sepeda motornya dahulu.
Nahas, sepeda motornya tidak kunjung kembali, sat dibawa oleh pelaku.