Berita Nasional
KATA Ustaz Adi Hidayat Soal Pernyataan Macron: Kalau Peci Tak Masuk Kepala, Jangan Disoal Kepalanya
Muncul beragam komentar dari berbagai pihak, baik kepala negara bahkan publik figur yang mengecam pernyataannya.
TRIBUNJAMBI.COM - Setelah heboh pernyataan Presiden Perancis, Emmanuel Macron yang sampai menyinggung perasaan umat Muslim di dunia.
Muncul beragam komentar dari berbagai pihak, baik kepala negara bahkan publik figur yang mengecam pernyataannya.
Misalkan saja satu pendakwah ternama di tanah air, Ustadz Adi Hidayat.
Pendakwah yang juga dikenal dengan saapaan UAH itu angkat suara terkait pernyataan presiden Perancis, Emmanuel Macron beberapa waktu terakhir yang menjadi sorotan umat Islam.
Memulai pernyataannya, Ustadz Adi Hidayat mengatakan, kalau anda menemukan golongan orang beriman, tapi perbuatannya merusak dan yang berbahaya merusak keislaman dirinya dan orang lain.
Baca juga: Kenapa Presiden Macron Dibenci Muslim Dunia? Ini Pernyataan Kontroversinya yang Dianggap Hina Islam
Baca juga: Warga Muslim Inggris Bentrok dengan Polisi saat Tuntut Penghormatan Macron Pada Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Tiga Pemimpin Dunia Ini Ramai-ramai Dukung Presiden Macron, Prancis Mencekam Umat Muslim Dunia Gaduh
''Saya ambil contoh begini. Orang mulai ingin tampil baik, dengan nilai keislamannya. Dia mulai tahajud, dia mulai puasa, dia mulai ingin konsisten untuk bersedekah, dia mulai menghafal Quran, tiba-tiba datang seseorang berkata saya beriman, saya mukmin tapi menyoal itu semua,'' kata Ustadz Adi Hidayat.
''Kalau saya istilahkan di kekinian, itu terjadi virus atau pemikiran atau cara berfikir macronisme. Itu presiden Perancis itu Emmanuel Macron. Jadi sekarang ada penyakit Macronisme,'' ungkapnya.
UAH mengatakan Macronisme adalah menggeneralisir segala sesuatu perbuatan pada kelompok komunitas tertentu.
''Kejadian kemarin di Perancis seperti kita ketahui bersama, ada tindak kekerasan karena kondisi tertentu dan kita tidak sepakat dengan semua jenis kekerasan,'' tegasnya.
''Silahkan diproses dengan segalanya. Hukum bisa berlaku dalam konteks keduniaan. Allah melihat dengan konteks yang lain,'' ujarnya.
Ustadz Adi Hidayat menegaskan, semua jenis kekerasan kita tolak. Dudukkan masalah itu pada tempatnya.
''Tapi ingat kekerasan itu sifatnya bisa banyak. Bagi orang Islam, menghina Rasulullah SAW itu kekerasan yang sangat keji,'' tegasnya.
''Menggambarkan Nabi SAW lewat kartun, lewat sesuatu yang buruk itu kekerasan. Kekerasan itu ada verbal, ada kekerasan yang langsung, dengan gambar tertentu tindakan tertentu, bukan hanya fisik,'' kata UAH.
Baca juga: Beredar Kabar Ada Empat Tersangka Baru di Kasus Suap RAPBD Provinsi Jambi, Ini Jawaban KPK
Baca juga: UPDATE Perkembangan Covid-19 di Jambi, Tidak Ada Penambahan Kasus, Berikut Data per Kabupaten Kota
Baca juga: BESOK Rilis! Spoiler Manga Boruto Chapter 52, Kurama Keluarkan Mode Kyubi Baru, Naruto Akan Mati?
UAH menegaskan, bagi umat Islam, menghina Rasulullah SAW, menampilkan dengan tampilan yang buruk, gambarkah, itu kekerasan yang sangat melukai.
''Karena itu, tidak ada kebebasan mutlak. Semua diikat,'' katanya.