Kisah Guru Suprapti dari Pedesaan Tanjabbar, Manfaatkan Teras Rumah Untuk Ajari Anak Tak Bergawai
Tidak banyak yang tahu bahwa menjadi seorang guru di tengah pandemi harus berpikir kreatif dan luas. Sehingga kondisi pandemi yang mengharuskan
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
Kata Suprapti karena ini adalah siswa yang masih kelas satu, jadi cara mengajarkannya pun kata Suprapti harus pelan-pelan dan tidak boleh buru-buru.
"Materi yang diberikan itu seperti pengenalan huruf, menggunakan kartu huruf, lalu meningkat ke suku kata, sampai kata," terangnya.
“Waktunya dibagi, dan tidak semua, jadi saya petakan dulu mana yang belum benar benar bisa membaca, tidak saya gabungkan.Yang saya utamakan siswa yang tidak memiliki handphone,” tambahnya.
Lebih lanjut disampaikannya bahwa dalam satu hari biasanya ada satu sampai dua shift.
Fasilitas pendukung pun, seperti meja dibuatkan oleh Suprapti dari kardus bekas mie kemasan, sebagai meja untuk anak-anaknya belajar.
Selain itu Ia juga membagi shid belajar, di mana setiap shift berisi tiga orang dan anak-anakpun dengan sabar bergantian mengikuti jadwal yang ada.
Selain itu, Suprapti juga tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
“Tetap pakai masker dan jaga jarak itu wajib, saya sampaikan ke orangtuanya. Juga tidak bersalaman dulu dengan siswa,” ujarnya.
“Saya bagi juga, ada membaca terbimbing, lalu membaca bersama, namun sebagai dasar saya mengenalkan materi huruf, suku kata dan kata dulu, sampai memahami makna kata per kata,” sambungnya
Bagi Suprapti, siswa lancar membaca adalah pondasi untuk ke kelas berikutnya, karena dengan membaca siswanya akan lebih banyak tahu ilmu pengetahuan.
Selain itu, menurutnya menjadi guru adalah suatu amanah.
Terlebih lagi di tempatnya mengajar kebanyakan orangtua siswa adalah buruh kelapa sawit dan memerlukan dukungan dari Suprapti, mereka memasrahkan untuk belajar membaca, menulis dan berhitung.
“Tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata manakala murid kita bisa menulis, membaca, dan berhitung dengan lancar."
"Yang terpenting adalah semangat anak-anak untuk terus belajar, itu yang membuat saya semangat juga untuk mengajarkan mereka hingga mereka naik ke kelas berikutnya," pungkasnya.
(tribunjambi/samsul bahri)
Baca juga: Jadwal Penerima Bantuan Bagi Karyawan Gelombang Kedua Rp 600 Ribu Perbulan Dimulai November 2020
Baca juga: Link Baca Manga One Piece Chapter 994 Sudah Bisa Dilihat, Tangan Kiku Putus, Waktunya Zoro Beraksi?
Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok Sabtu 31 Oktober 2020, Ini Info BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem di Beberapa Daerah