Foto Dua Pria Tanpa Busana di Gunung Gede Pangrango Beredar, Begini Posisinya
Dalam video berdurasi 2 menit 5 detik itu, dua pria yang memperkenalkan diri sebagai E dan BR menyampaikan ...
Selain itu, pihak pengelola telah berkoordinasi dengan Polres Cianjur terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran peraturan perundangan terkait pornografi.
Dua orang pendaki nekat berfoto bugil di Alun-alun Suryakencana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Jawa Barat.
Padahal lokasi tersebut adalah tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Tindakan dua pelaku itu dianggap keterlaluan.
"Sangat tidak beretika, tidak bermoral. Bukan jiwa seorang pendaki apalagi pecinta alam," kata pegiat lingkungan dan pendaki asal Cianjur Taufik Ismail (37).
Bukan sekadar 'cekrak-cekrek' Lihat Foto Ilustrasi Pendaki Gunung.(Shutterstock) Opik, sapaan akrabnya mengatakan, sebagai seorang pendaki, alam harus menjadi hal yang lebih didahulukan dibanding mengambil foto untuk kepentingan pribadi.
"Bukan sekadar mampu muncak lantas cekrak-cekrek buat eksistensi apalagi cari sensasi. Namun mendaki gunung itu bentuk kita mencintai alam, mentadabburi alam dan tentunya menjaga kelestariannya," kata pria yang telah melakukan pendakian di sejumlah gunung di Pulau Jawa itu.
Ketika berada di suatu tempat, pendaki wajib menghormati aturan di tempat tersebut.
"Kita wajib menghormati tempat yang kita kunjungi, di manapun itu berada, apalagi ini di gunung. Namun, ini malah melakukan hal yang sangat tidak pantas," ujar dia.
Didesak minta maaf dan dilaporkan ke polisi
Kepala Balai Besar TNGGP Wahju Rudianto mendesak dua pendaki tersebut meminta maaf.
"Sebaiknya meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat di media sosial bersangkutan," kata Wahju.
Lebih-lebih foto itu diambil di lokasi yang dianggap sakral bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya Cianjur.
"Apa yang diperbuatnya juga bertentangan dengan norma agama dan sosial, serta melanggar SOP pendakian yang melarang perbuatan tidak sopan, perbuatan yang meresahkan, perbuatan tidak menyenangkan, asusila dan perbuatan sejenis lainnya," ungkap dia.
Pihak pengelola memastikan telah melaporkan kejadian itu ke aparat kepolisian.