Waspada Dampak Fenomena La Nina, BPBD Himbau Jangan Renang di WFC
Bencana Hidrometrologi dampak Fenomena La Nina di Kabupaten Tanjung Jabung Barat bisa saja terjadi. Untuk mengantisipasi tersebut
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Bencana Hidrometrologi dampak Fenomena La Nina di Kabupaten Tanjung Jabung Barat bisa saja terjadi.
Untuk mengantisipasi tersebut Pemerintah Kabupaten Tanjabbar bersama dengan Polres Tanjabbar melakukan rapat koordinasi kesiapan langkah dan Upaya Mitigasi Prediksi Resiko Bencana Hidrometrologi, Jumat (23/10/2020).
Adapun dalam kegiatan ini dihadiri oleh Kapolres Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro, Kepala BPBD Tanjabbar, Zulfikri, Kasat Pol Airud Polres Tanjabbar, serta Personil Sat Pol Airud Polres Tanjabbar.
Pembahasan yang dilakukan berkaitan dengan kesiapan seluruh personil menghadapi bencana hidrometrologi yang diprediksi.
"Dalam menghadapi prediksi bencana hidrometrologi khususnya di Tanjabbar kita jangan sampai tidak siap dan siaga dan hanya berdiam diri saja tanpa upaya."
Baca juga: BOCORAN Jadwal Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11, Lengkapi Syarat Lewat Link Ini
Baca juga: China Bikin Berang Banyak Negara, Jepang, Australia India dan AS Bisa Menghajarnya dari Segala Arah?
Baca juga: Test Drive Motor Anyar Yamaha WR 155 R di Kota Jambi, Bodi Gagah Hadirkan Aura Petualangan
"Kita masih bisa berupaya berbuat semaksimal mungkin dalam proses penanggulangan bencana yang akan kita hadapi," ujar Kapolres.
Lebih lanjut disampaikan oleh Kapolres bahwa dalam proses menghadapi penanggulangan bencana yang akan di hadapi.
Saat ini yang perlu dilakukan yaitu mengutamakan preventif terlebih dahulu yakni mengedepan kan imbauan kepada warga masyarakat yang lokasi daerah rumahnya rawan terkena bencana.
"Kita akan menyiapkan langkah-langkah mitigasi di antaranya dalam bulan ini kita perminggu akan intens untuk melakukan patroli di setiap titik-titik daerah yang rawan bencana, seperti banjir ataupun longsor."
"Kita turunkan anggota kita dengan melakukan patroli," katanya.
"Kita minta untuk sat pol air, dan AL, Basarnas dan perhubungan saling koordinasi dengan baik dan laporkan ke grup siaga yang akan kita buat."
"Nantinya sarana prasarana harus dipersiapkan," pungkasnya
Sementara itu, Kepala BPBD Tanjabbar, Zulfikri menyampaikan bahwa kondisi yang terjadi terkait dengan La Nina yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normalnya.
Hal ini akan berdampak dengan cuaca ekstrim pada puncak musim penghujan berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
"Kita minta nelayan untuk waspada dalam melakukan aktivitas melaut dan kita imbau juga agar orangtua untuk memperhatikan anak-anaknya untuk jangan renang di WFC, sungai ataupun perairan."