Diingatkan Cara Pakai Masker yang Benar, Wanita Ini Malah Tampar Pramugari, Malah Begini Nasibnya
Namun, masih ada beberapa orang yang menolak memakai masker di tengah pandemi Corona.
Perdebatan makin tegang, hingga penumpang wanita tersebut mendekat ke arah pramugari dan melayangkan tamparan keras di wajah pramugari tersebut.
Penumpang lain yang berada di dalam pesawat terdengar mengomentari sikap penumpang wanita yang tampaknya agresif.
Terlihat dalam video, beberapa penumpang langsung berdir.
Mereka juga mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam aksi brutal yang dilakukan penumpang wanita tadi ke pramugari malang tersebut.
Sementara itu, Perwakilan Delta Airlines tidak memberi komentar lebih terkait insiden yang terjadi, dilansir dari Foxnews.com.
Jurnalis BBC News, Katty Kay, yang saat itu berada di pesawat, mengatakan bahwa penumpang wanita tersebut dikawal keluar dari pesawat oleh polisi.
"Polisi sudah masuk ke dalam pesawat. Penumpang tersebut sepertinya dikeluarkan, dan pramugari @Delta menanganinya dengan kesabaran dan humor luar biasa," tulisnya.
Baca juga: Viral, Rumah di Perbatasan Indonesia Malaysia, Ruang Tamu Ada di Tanah Air, Dapur di Negeri Jiran
Masker scuba dan buff sendiri dipastikan tidak efektif dalam mencegah penularan Covid-19.
Hal ini diungkapkan dokter Kompas Gramedia, dr Hardja Widjaja dalam talk show 'Ingat Pesan Ibu' yang ditayangkan Wartakotalive.com (grup POSBELITUNG.CO) Jumat (9/10/2020).
Dokter Hardja mengatakan, hanya 3 jenis masker yang dapat mencegah penularan Covid-19.
Ketiga jenis masker itu ialah masker N95, masker bedah atau masker medis, dan masker kain.
Dari ketiga jenis tersebut, masker N95 merupakan yang paling efektif dalam mencegah penularan Covid-19.
Sebab, selain memiliki filterisasi, jenis masker itu juga sangat rapat saat dipakai.
Maka dari itu, biasanya masker itu dipakai oleh tenaga medis yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
"Tapi masker itu tidak dianjurkan untuk orang awam karena terlalu rapat dan pemakaian harus benar-benar mengerti. Jadi enggak bisa asal juga," ujar dokter Hardja.