Penumpang Pukul Pramugari di Pesawat,Tak Terima Ditegur Akibat Tak Pakai Masker, Videonya Jadi Viral
Kejadian pramugari dipukul penumpang pesawat tersebut di videokan salah seorang penumpang dan jadi viral di media sosial (medsos).
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Kejadian pramugari dipukul penumpang pesawat tersebut di videokan salah seorang penumpang dan jadi viral di media sosial (medsos).
Seorang pramugari dihajar penumpang pesawat membuat heboh penumpang lainnya.
Aksi penumpang hajar pramugari di pesawat tersebut lantaran sang penumpang tak terima ditegur gara-gara tak pakai masker.
Baca juga: Cerita Dika Manusia Silver di Jambi, Melumuri Cat Perak di Tubuh Demi Mengais Rupiah
Baca juga: Cara Daftar Bantuan UMKM Facebook Total Nilai Rp 12,5 miliar, Ini Persyaratannya
Baca juga: Hari Santri 2020, 10 Pesan Ustaz Abdul Somad untuk Para Santri di Seluruh Indonesia
Sebuah rekaman detik-detik penumpang menampar pramugari ini menjadi viral di media sosial.
Pasalnya, penumpang tersebut tak terima saat diingatkan pramugari soal masker.
Dalam video, tampak seorang penumpang wanita marah dan menampar pramugari yang memintanya untuk mengenakan masker dengan benar.
Penumpang wanita tersebut menampar pramugari dalam penerbangan dari Miami ke Atlanta, baru-baru ini.
Insiden ini direkam salah satu penumpang dan diunggah di akun Twitter @KianpourWorld, Selasa (20/10/2020).
Dalam rekaman video berdurasi 31 detik tersebut, tampak kondisi pesawat yang penuh dengan penumpang.
Baca juga: Komunitas Gerakan Muda Tanah Tumbuh Bergerak Menangkan SZ-Erick
Dari kejauhan, terlihat pramugari berambut pirang meminta seorang penumpang untuk memakai maskernya dengan benar.
Diketahui penumpang wanita tersebut saat itu hanya menggantungkan maskernya di leher, dan tidak mengenakannya dengan benar.
Pramugari yang mengetahui hal tersebut berusaha mengimbau penumpang tadi untuk memakai masker dengan benar.
Namun, bukannya menuruti permintaan pramugari, penumpang wanita tersebut justru marah.
Debat pun tak dapat dihindari.
Menurut reporter BBC, Suzanna Kianpour yang membagikan rekaman video itu menyebut pertengkaran tersebut terjadi pada penerbangan Delta Airlines, Senin (19/10/2020).
Baca juga: Blak-blakan Ayu Ting Ting Sebut Penghasilan Bersih Sebulan Mencapai Rp 1 Miliar, Tapi Kini Berkurang
Suzanna Kianpour mengungkapkan bahwa dirinya saat itu sedang dalam pesawat yang sama saat insiden terjadi.
Perdebatan makin tegang, hingga penumpang wanita tersebut mendekat ke arah pramugari dan melayangkan tamparan keras di wajah pramugari tersebut.
Penumpang lain yang berada di dalam pesawat terdengar mengomentari sikap penumpang wanita yang tampaknya agresif.
Terlihat dalam video, beberapa penumpang langsung berdiri.
Mereka juga mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam aksi brutal yang dilakukan penumpang wanita tadi ke pramugari malang tersebut.
Sementara itu, Perwakilan Delta Airlines tidak memberi komentar lebih terkait insiden yang terjadi, dilansir dari Foxnews.com.
Jurnalis BBC News, Katty Kay, yang saat itu berada di pesawat, mengatakan bahwa penumpang wanita tersebut dikawal keluar dari pesawat oleh polisi.
"Polisi sudah masuk ke dalam pesawat. Penumpang tersebut sepertinya dikeluarkan, dan pramugari @Delta menanganinya dengan kesabaran dan humor luar biasa," tulisnya.
Baca juga: Sempat Setop Sembilan Bulan, Uji KIR di Sarolangun Kembali Beroperasi Setelah Terakreditas C
Masker scuba dan buff sendiri dipastikan tidak efektif dalam mencegah penularan Covid-19.
Hal ini diungkapkan dokter Kompas Gramedia, dr Hardja Widjaja dalam talk show 'Ingat Pesan Ibu' yang ditayangkan Wartakotalive.com (grup TribunJatim.com) Jumat (9/10/2020).
Dokter Hardja mengatakan, hanya 3 jenis masker yang dapat mencegah penularan Covid-19.
Ketiga jenis masker itu ialah masker N95, masker bedah atau masker medis, dan masker kain.
Dari ketiga jenis tersebut, masker N95 merupakan yang paling efektif dalam mencegah penularan Covid-19.
Sebab, selain memiliki filterisasi, jenis masker itu juga sangat rapat saat dipakai.
Maka dari itu, biasanya masker itu dipakai oleh tenaga medis yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
"Tapi masker itu tidak dianjurkan untuk orang awam karena terlalu rapat dan pemakaian harus benar-benar mengerti. Jadi enggak bisa asal juga," ujar dokter Hardja.
Baca juga: Hati-hati, Begal Pesepeda masih Berkeliaran di Jakarta, Berikut Tips Aman Bersepeda
Selain masker N95, masker bedah juga dapat tangkal penularan Covid-19.
Sebab masker bedah memiliki 3 lapisan yang dapat cegah penularan Covid-19.
Lapisan luar masker yang berwarna hijau dapat mencegah dproplet masuk.
Lapisan kedua dapat memfilter virus masuk dan lapisan ketiga dapat mencegah droplet dari si pemakai masker keluar.
"Jadi masker bedah ini dapat mencegah virus masuk dan keluar," jelas dokter yang sudah berkecimpung 40 tahun lebih di dunia medis itu.
Sayangnya, karena sifatnya yang sekali pakai, pemakaian masker medis yang terlalu besar dikhawatirkan membuat jumlahnya semakin langka.
Sehingga untuk mengatasinya, masker kain dapat menjadi solusi efektif dalam penggunaan sehari-hari masyarakat.
Masker kain juga dapat mencegah penularan Covid-19 meski tidak memiliki filter virus.
Masker kain yang dianjurkan minimal memiliki 2 lapisan.
Hal itu agar dapat mencegah droplet baik yang keluar ataupun masuk terlontar terlalu jauh dari si pemakai masker.
"Sehingga di sini jaga jarak tetap diperlukan. Minimal 1,5 meter sampai 2 meter," tutur dokter yang pernah berkerja di Rumah Sakit Saint Carolus itu.
Baca juga: Cerita Nurbaya Penjahit Masker di Tanjabbar Ikut Lomba Hingga Terus Terima Orderan Jahit Masker
Pemakaian masker kain juga harus benar, yakni tidak lebih dari 4 jam.
Usai dipakai, masker kain dapat direndam dengan detergen kemudian dijemur di bawah sinar matahari.
Dokter Hardja juga menampik isu terkait masker scuba yang tidak dapat keluarkan udara saat ditiup.
Sebab menurut dr Hardja, masker yang baik tetap harus memiliki kain berlapis.
"Jadi masker scuba, bagaimanapun tebalnya, tidak dapat cegah penularan Covid-19"
"Karena hanya masker berlapis yang dapat cegah penularan Covid-19," ungkap dokter Hardja.
(TribunJatim/TribunTravelAlga)