Pilkada di Jambi
Antisipasi Sudah Rahasia Umum, Akhmad Bestari Ingatkan ASN dan Honorer Wajib Netral di Pilkada Bungo
Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer diwajibkan netral dan tidak terlibat dalam politik praktis di Pilkada Bungo.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Nani Rachmaini
"Kendaraan dinas betul-betul harus digunakan untuk berdinas," tegasnya.
Dia meminta Bawaslu untuk selalu mengingatkan dirinya agar tetap pada posisi yang benar sesuai dengan aturan yang diada di dalam PKPU.
Pengamat: Masyarakat Bungo Cerdas Memilih Pemimpin, Tidak Mudah Dirayu Politik Uang
Pengamat meyakini saat ini masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin Kabupaten Bungo dan tak mudah dirayu dengan politik uang.
Pada umumnya penyelenggaraan pemilihan umum baik kepala negara, kepala daerah dan legislatif identik dengan money politic.
Untuk itu penyelenggara Pemilu harus peka melihat dugaan kecurangan pemilu dilapangan.
Sementara untuk kandidat dan tim pemenangan atau tim sukses juga diminta jujur dalam berdemokrasi.
Harapan itu disampaikan Dr Auri Adham Putro SSos MSi, Dosen Fisipol Universitas Muara Bungo yang meminta peserta pemilu dan tim sukses agar tidak menciderai demokrasi dengan politik uang.
Pengamat politik itu meyakini bahwa saat ini masyarakat cerdas dalam memilih pemimpin Kabupaten Bungo, dan tak mudah dirayu dengan politik uang.
"Tentunya masyarakat Bungo cerdas dalam memilih pemimpin, saya yakin tidak akan tergoda iming-iming uang," ungkapnya.
Dosen yang yang juga mengajar di STIA Setih Setio Muara Bungo ini meminta masyarakat bijak dalam memilih pemimpin yang dapat membawa Bumi Langkah Serentak Limbai Seayun ini ke arah lebih baik.
"Jangan memilih calon hanya karena ada duit, tapi lihatlah visi-misi, program yang ditawarkan untuk Bungo lebih maju dan tak ada lagi ketimpangan infrastruktur seperti jalan dan kemiskinan," tuturnya.
Dia menyampaikan, sejauh ini yang menjadi harapan masyarakat adalah sosok pemimpin yang berpengalaman terutama dalam birokrasi.
"Kedua kandidat di Bungo sama sama pengalaman, pernah jadi wakil, pernah jadi bupati, dan berasal dari birokrat."
"Sekarang masyarakat harus lihat program apa yang paling dekat dengannya," ujarnya.