Angka Kasus DBD di Tanjabbar Menurun, Waspada Hujan Tinggi di September
Angka Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Tanjung Jabung Barat diprediksi mengalami penurunan.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Nani Rachmaini
Disisi lain, Dirut RSUD Daud Arif Kuala Tungkal menyebutkan bahwa untuk ruang perawatan DBD di RS Daud Arif terbilang cukup.
Menurutnya perawatan untuk pasien DBD menjalani perawatan di ruang perawatan biasa.
"Untuk DBD rawatannya seperti biasa."
"Kalau untuk ruangan, inshaallah masih tercukupi," tutup Dirut RSUD Daud Arif, Elfis Syahril.
(tribunjambi/samsul bahri)
Ketua IDI Jambi: Harus Aware Melihat Tren DBD di Tengah Covid-19
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan hal yang rutin terjadi terutama terjadi saat musim penghujan.
Deri Mulyadi, Ketua IDI Jambi menyampaikan antisipasi dan kewaspadaan harus lebih ditingkatkan saat Covid-19 mewabah.
"Biasanya di Dinas Kesehatan, di pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) baik kabupaten, kota maupun provinsi, sudah ada teknis untuk penanganannya."
"Seperti pencegahannya, penanganannya ke masyarakat, itu program rutin dan memang sudah terprogram dengan baik."
"Saya pikir itu tinggal dijalankan lagi," tutur Deri, Selasa (20/10/2020).
Ia melanjutkan pemerintah untuk lebih mengingatkan lagi terhadap masyarakat mengenai tren DBD.
Karena saat ini dua hal yang harus diperhatikan, DBD dan Covid-19.
"Kita kan sedang wabah pandemi Covid-19 campur lagi secara musiman akan terjadi juga masalah DBD yang bisa melonjak kasusnya," sebut Deri.
"Ini harus saya sampaikan juga, kemaren sudah ada kejadian."