Berita Nasional
Sindiran Rizal Ramli Buat Gatot Nurmantyo yang Mendadak Puji UU Cipta Kerja: Kelihatan Warna Aslinya
Rizal Ramli merasa aneh dengan pernyataan mengejutkan dari Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo soal Undang-Undang (UU) Cipta
"Situasi bangsa seperti ini, menghadapi dua permasalahan yang sama-sama berat. Dan belum menemukan cara pasti untuk selamat dari dua ini, terus saya punya potensi, dan teman-teman punya preferensi, berfikir untuk 2024 saya katakan itu tidak etis," tutur Gatot.
Status Rizal Ramli
Rizal Ramli sebagai mantan Menko Perekonomian merasa kaget dengan pernyataan Gatot. Dalam akun Twitternya, Rizal bahkan sempet menilai ucapan Gatot mirip dengan seorang juru bicara pemerintah.
Ia pun terus menampar Gatot dengan cuitannya di Twitter. Hari ini, Sabtu 17 Oktober 2020, Rizal juga menulis pernyataannya dan seolah kembali mengarah ke Gatot.
"Ada yang tidak setuju UU Omni-Cilaka karena prosesnya banyak pat-gulipat, tapi setuju dengan roh dan isinya: padahal UU itu akan semakin memperkaya oligarki, dengan menindas buruh & abaikan hak2 adat dan lingkungan hidup," cuitnya.
"Jadi kelihatan warna aslinya deh berpihak kemana," sambung Rizal.
Manuver Jenderal Gatot
Dalam pemberitaan media, Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo diduga tengah melakukan manuver politik, menyusul pernyataannya terkait pergantian jabatannya sebagai Panglima TNI.
Lewat kanal YouTube Hersubeno Point, Gatot menyatakan bahwa pergantian jabatannya sebagai orang nomor satu di TNI itu berkaitan dengan instruksinya untuk memutar film G30S/PKI.
"Saat saya menjadi Panglima TNI, saya melihat itu semuanya maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI. Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saja PDI menyampaikan, 'Pak Gatot, hentikan itu. Kalau tidak, Pak Gatot akan diganti'," kata Gatot dalam sebuah tayangan YouTube, Rabu (23/9/2020) lalu.
"Saya bilang, 'Terima kasih', tapi justru saya gas karena ini adalah benar-benar berbahaya, dan benar-benar saya diganti," kata Gatot.
Pernyataan Gatot pun disayangkan oleh politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu. Sebagai mantan Panglima TNI, Gatot dinilai kurang elok melontarkan pernyataan tersebut.
Terlebih, inisiator gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu turut menyeret nama PDI Perjuangan. Sebab, menurut Masinton, seharusnya Gatot dapat mencari bukti apakah benar ada manuver PDI Perjuangan di dalam pemberhentiannya.
"Jangan berlakon sebagai playing victim kemudian tuding sana-sini. Sikap seperti itu sejatinya bukan sikap kesatria, itu mentalitas melo (melankolis)," kata Masinton seperti dilansir dari Kompas.TV, Kamis (24/9/2020).
(Tribunjambi.com/Eko Prasetyo)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: