Festival Mandi Safar
Festival Mandi Safar Digelar Sederhana, Masih Banyak Warga yang Penasaran
Pemerintah Kabupaten Tanjabtim memastikan perhelatan Festival Mandi Safar di Desa Air Hitam Laut tahun ini ditiadakan karena pandemi Covid-19.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Fifi Suryani
Lanjutnya, saat kegiatan adat tersebut berlangsung tetap dipantau oleh satgas kecamatan bersama pihak TNI dan Polri setempat.
Berganti Nama
TOKOH dan juga pimpinan Ponpes Wali Petu di Desa Air Hitam Laut, Kecamatan Sadu, As'ad Arsyad membenarkan ada acara adat Mandi Safar diaksanakan sangat sederhana. Tidak mengundang orang dari luar desa.
Bahkan masyarakat desa tidak kami undang, seluruh santri tidak ada yg boleh ikut ke pantai, kecuali beberapa orang guru yang bertugas dalam prosesi adat," jelas Yayi yang juga Ketua MUI Tanjabtim, Kamis (15/10).
Ia juga tidak memungkiri jika dalam pelaksanaan kegiatan adat budaya yang dijadwalkan sederhana tersebut justru dihadiri banyak warga.
Meski pihak panitia atau tokoh masyarakat tidak menyebarkan undangan maupun spanduk pemberitahuan.
"Tradisi ini memang sudah menjadi agenda tahunan masyarakat desa sejak berpuluh- puluh tahun lalu, yang tidak pernah ditinggalkan, terlibat atau tidak pemerintah dalam pelaksanaannya masyarakat selalu ramai yang ikut dalam kegiatan tersebut," jelasnya.
Untuk diketahui, pada perayaan festival mandi safar pada tahun sebelumnya Pemerintah Tanjabtim sepakat untuk mengganti nama acara tersebut menjadi Festival Air Hitam Laut yang diwacanakan pada 2020 menjadi pertama kali nama tersebut digunakan.
Hanya saja, tahun ini terbentur dengan masa pandemi, akhirnya Festival tahunan dengan nama baru tersebut urung dilakukan. Dan akan digunakan pada tahun 2021 mendatang.