Misteri Pembongkaran Makam di Merangin
Geger Tali Pocong Pesugihan di Merangin, Makam Dibongkar Malam Jumat Ketahuan Istri
Orang yang pertama mengetahui makam dalam kondisi terbuka adalah Jn, istri almarhum, yang hendak berziarah ke sana.
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Warga Desa Bukit Bungkul, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, geger makam terbuka pada malam Jumat.
Makam almarhum MS yang telah meninggal pada Mei 2018, diketahui terbuka.
Orang yang pertama mengetahui makam dalam kondisi terbuka adalah Jn, istri almarhum, yang hendak berziarah ke sana.
Mendapati makam telah dibongkar, wanita 38 tahun itu terkejut dan syok.
Ia melapor ke keluarga dan kepala desa setempat.
Baca juga: BREAKING NEWS Mantan Sekda Tanjab Timur Terpilih Jadi Sekda Provinsi Jambi
Baca juga: Cek Perubahan Jalur Terbaru Tol Jambi-Rengat, SK Gubernur Jambi Segera Keluar
Baca juga: Delapan Artis Cantik Tinggi Badan Sekitar 150 Cm Tapi Penampilan Segar, Nikita Willy s/d Yuni Shara
Tribunjambi.com mencoba menggali Informasi terkait peristiwa itu.
Diduga kuat, makam itu dibongkar orang yang sedang menuntut ilmu hitam atau untuk keperluan pesugihan.
Kondisi makam terbengkalai.
Diduga pelaku mengambil tali pocong jenazah.
Namun secara pasti, tidak diketahui secara persis waktu pelaku melakukan tindakan itu.
Warga mengetahui kondisi makam sudah dibongkar pada Kamis (15/10/2020) sore.
Warga menduga jika pelaku sengaja mengambil tali pocong milik almarhum.
"Kemungkinan besar untuk pesugihan. Tapi gak tau jugalah ya. Bisa juga hanya iseng-iseng," kata warga kepada Tribunjambi.com, Jumat (16/10).
Dugaan itu menguat, lantaran disana terdapat bercak darah ayam.
Selain darah, di sana juga ditemukan uang Rp 7.000 dalam pecahan Rp 5.000 dan Rp 2.000.
Warga Bacakan Yasin
Kepala Desa Bukit Bungkul, Cecep, membenarkan adanya peristiwa itu.
Ia mengatkaan permasalahan tersebut sudah selesai dan makam sudah ditutup kembali.
"Semalam sudah diazankan kembali, sudah bacakan doa, baca yasin dan keluarga sudah mengikhlaskannya," kata Cecep.
Bagaimana soal tali pocong untuk pesugihan?

Soal adanya tali pocong yang dicuri untuk pesugihan, Cecep tidak ingin berspekulasi.
Dia tidak melihat apa yang hilang pada jenazah tersebut.
Namun yang jelas, ketika makam dibongkar oleh orang yang tidak bertanggung jawab, pihaknya berkewajiban untuk memperbaiki makam tersebut.
Baca juga: Mantan Danjen Kopassus Diperiksa Bareskrim Polri, Terjerat Kasus Serius dan Kini Jadi Tersangka
Baca juga: Mantan Danjen Kopassus Diperiksa Bareskrim Polri, Terjerat Kasus Serius dan Kini Jadi Tersangka
"Kalau untuk pesugihan, saya tidak paham. Itu dugaan warga saja. Sekarang kan sudah zaman modern, rasanya tidak ada lagi yang gunakan itu," ungkapnya.
"Hanya satu makam itu saja. Makam yang lain aman," pungkasnya.
Orok untuk tumbal pesugihan
Awalnya, warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menduga warga mereka berinisial Saleh (40) diamankan Densus 88 Antiteror.
Tapi dugaan itu keliru.
Beredar kabar, bapak tiga anak itu digerebek polisi di Jalan Raya Onggorawe Sayung, Minggu (13/3/2016) sekitar pukul 20.00 WIB.
Penangkapan Saleh membuat pihak keluarga syok.
Bahkan, ibunda Saleh tak kuasa menahan tangis mengetahui anaknya ditangkap polisi.
"Anak saya bukan teroris," kata ibunda Saleh, kepada Tribun Jateng, Senin (14/03/2016).
Musafak mengetahui anak tirinya itu ditangkap polisi berdasar kabar dari masyarakat.
Dia merasa terkejut karena penangkapan itu tanpa pemberitahuan polisi kepada keluarga terlebih dahulu.
Dia membantah Saleh terlibat jaringan teroris. Karena selama ini, kepribadiannya tidak sedikit pun menunjukkan penyimpangan.
Selama ini Saleh bekerja di industri pencetak kertas di wilayah Kecamatan Sayung sebagai kuli angkut.
"Hingga saat ini tidak tahu di mana anak saya. Handphonenya juga tak bisa dihubungi. Pastinya kami khawatir karena anak saya itu orang baik dan tidak pernah berbuat aneh-aneh," kata Musafak.
Sementara rumah Saleh yang berdekatan dengan rumah orangtuanya terlihat sepi.
Rumahnya di Desa Timbulsloko terkunci rapat.
Istri Saleh pun tidak berada di rumah.
Baca juga: Sah, DPT Untuk Pilkada Batanghari 195.155 Orang, Untuk Penyandang Disabilitas 422 Pemilih
Baca juga: UPDATE Aksi Demonstrasi Mahasiswa di Istana Merdeka Hari Ini, Polisi Kerahkan 8000 Personel Gabungan
Kasat Intel Polres Demak yang menjabat saat itu, AKP Munawar, membenarkan penangkapan Saleh.
Hanya saja, ia ditangkap tak terkait terorisme.
Polisi yang menangkap Saleh bukan personel Densus 88.
"Saya ingin mengklarifikasi kabar tidak benar itu. Memang Saleh ditangkap oleh belasan anggota kepolisian tapi bukan dari pihak Densus 88 melainkan dari Satreskrim Polrestabes," tegas Munawar.
Orok Gadis Muda Tumbal Pesugihan
Beberapa tahun lalu pernah heboh di Lampung, penculikan gadis muda yang sedang hamil untuk tumbal pesugihan.
Terkuak sudah di balik penangkapan Sa, seorang kuli panggul.
Ia diduga tahu soal kasus penculikan gadis muda yang sedang hamil dan oroknya bakal dijadikan tumbal pesugihan.
Polrestabes Semarang sudah berkoordinasi dengan Polresta Bandar Lampung terkait kasus dugaan membawa lari anak gadis berinisial RRO (15). Saleh ditangkap hanya sebagai saksi karena sempat mencarikan tempat kos gadis warga Lampung ini di daerah Onggorawe Demak.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Jateng, sindikat tersebut mencari gadis muda yang tengah hamil muda. Mereka bertujuan membantu menggugurkan kandungan si gadis.
Orok dalam kandungan gadis muda digunakan oleh sindikat sebagai tumbal pesugihan.
"Mereka menggunakan cara-cara mistik dalam menjalankan aksinya, sehingga korban percaya kandungan akan hilang. Para tersangka punya peran masing-masing dalam menjalankan aksinya. Ada pendana pesugihan, peserta pesugihan dan pencari korban," beber Kapolsek Sayung, AKP Budi Rahmadi, kala itu.
Gadis muda yang jadi korban sindikat adalah RRO (15), pelajar SMK di Bandar Lampung; RM (17), pelajar SMK di Pandeglang.
Baca juga: Tidak Hanya Istri, Suami Dipermalukan dengan Gosip Memiliki Kemaluan Kecil Juga Laporkan Sosok Ini
Baca juga: Siapa Fatimah Saidah, Mantan Istri Dari Calon Suami Ayu Ting Ting Memiliki Profesi yang Tak Biasa
"Saleh ini diduga sebagai pencari korban. Dia mencarikan kos untuk RM di Demak. Para tersangka ini paling banyak merupakan warga Kabupaten Grobogan. Mereka beroperasi di wilayah Demak, Grobogan, Purwodadi, Jepara, Semarang dan sekitarnya," kata Budi.
(Tribunjambi.com/Muzakkir)