Misteri Pembongkaran Makam di Merangin

Darah Ayam Tercecer di Makam yang Dibongkar, Heboh Tali Pocong Pesugihan di Merangin

Makam almarhum MS yang dibongkar orang tak bertanggung jawab akhirnya ditutup pada malam Jumat. Sebelumnya makam itu ketahuan dibongkar Kamis sore

Penulis: Muzakkir | Editor: Duanto AS
Kompas.com
Ilustrasi makam dibongkar. 

Makam almarhum MS yang dibongkar orang tak bertanggung jawab akhirnya ditutup pada malam Jumat. Sebelumnya makam itu ketahuan dibongkar pada Kamis (15/10) sore.

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Dari banyak makam yang ada di tempat permakaman Desa Bukit Bungkul, Kecamatan Renah Pamenang, Kabupaten Merangin, hanya satu makam yang dibongkar.

Itu membuat warga desa setempat geger. Mereka tak tahu siapa pelaku pembongkaran makam.

Sebelumnya, makam almarhum MS yang telah meninggal pada Mei 2018, diketahui terbuka.

Istri almarhum MS, Jn, merupakan orang yang pertama mengetahui makam dalam kondisi terbuka.

Jn mengetahui itu saat hendak berziarah ke sana.

Ia kaget saat mengetahui makam dalam kondisi terbongkar.

Wanita 38 tahun itu terkejut dan syok.

Baca juga: Luna Maya Kembali ke Pelukkan Ariel NOAH? Sosok Ini Sebut Keduanya Bisa Saja Bertemu di Luar Negeri

Baca juga: Nikita Willy Resmi Jadi istri Indra Priawan Djokosoetono

Baca juga: Pekerja Tambang Batu Bara PT KIM di Jujuhan Tertimbun Longsor, Satu dari Dua Korban Belum Ditemukan

Kemudian, ia melapor ke keluarga dan kepala desa setempat.

Dugaan untuk pesugihan pelaku

Tribunjambi.com mencoba menggali Informasi terkait peristiwa makam dibongkar itu.

Diduga kuat, makam dibongkar orang yang sedang menuntut ilmu hitam atau untuk keperluan pesugihan.

Ada dugaan pelaku mengambil tali pocong jenazah.

Namun secara pasti, tidak diketahui secara persis waktu pelaku melakukan tindakan itu.

Yang pasti, warga mengetahui kondisi makam sudah dibongkar pada Kamis (15/10/2020) sore.

Warga menduga pelaku sengaja mengambil tali pocong milik almarhum.

"Kemungkinan besar untuk pesugihan. Tapi gak tahu jugalah ya. Bisa juga hanya iseng-iseng," kata warga kepada Tribunjambi.com, Jumat (16/10).

Mengapa dugaan untuk pesugihan itu menguat?

Dugaan itu menguat, lantaran disana terdapat bercak darah ayam.

Bukan hanya bercak darah ayam. Ada temuan lain di sana.

Warga juga menemukan uang Rp 7.000 dalam bentuk pecahan Rp 5.000 dan Rp 2.000.

Bacakan Yasin

Kepala Desa Bukit Bungkul, Cecep, membenarkan adanya peristiwa itu.

Menurut Cecep, permasalahan tersebut sudah selesai/.

Kini makam sudah ditutup lagi.

Baca juga: Jendral Lapangan Bar-Bar Sari Labuna Jadi Tersangka, Dampak Arak Keranda Bergambar Puan Maharani?

Selain itu, warga juga sudah mendaraskan doa untuk almarhum yang telah meninggal dunia.

"Semalam sudah diazankan kembali, sudah bacakan doa, baca yasin dan keluarga sudah mengikhlaskannya," tutur Cecep.

Lantas bagaimana soal tali pocong untuk pesugihan?

Tentang kabar adanya tali pocong yang dicuri untuk pesugihan, Cecep tidak ingin berspekulasi.

Cecep hanya mengatakan apa yang dilihatnya sebagai fakta.

Ia tidak melihat apa yang hilang pada jenazah Ms.

Namun yang jelas, ketika makam dibongkar oleh orang yang tidak bertanggung jawab, pihaknya berkewajiban untuk memperbaiki makam tersebut.

"Kalau untuk pesugihan, saya tidak paham. Itu dugaan warga saja," ujarnya.

"Sekarang kan sudah zaman modern, rasanya tidak ada lagi yang gunakan itu," kata Cecep.

Apakah ada makam lain, selain persemayaman MS, yang dibongkar pelaku?

"Hanya satu makam itu saja. Makam yang lain aman," pungkasnya.

Orok untuk tumbal pesugihan

Peristiwa ini terjadi di Demak, beberapa waktu lalu.

Awalnya, warga Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menduga warga mereka berinisial Saleh (40) diamankan Densus 88 Antiteror.

Baca juga: Lagi Dekat Sama Adit Pradana, Ayu Ting Ting Diberi Peringatan Mbak You: Nggak Bagus Mundur Terus

Beredar kabar, bapak tiga anak itu digerebek polisi di Jalan Raya Onggorawe Sayung, Minggu (13/3/2016) sekitar pukul 20.00 WIB.

Ternyata dugaan itu keliru.

Penangkapan Saleh membuat pihak keluarga syok.

Bahkan, ibunda Saleh tak kuasa menahan tangis mengetahui anaknya ditangkap polisi.

"Anak saya bukan teroris," kata ibunda Saleh, kepada Tribun Jateng, Senin (14/03/2016).

Musafak mengetahui anak tirinya itu ditangkap polisi berdasar kabar dari masyarakat.

Dia merasa terkejut karena penangkapan itu tanpa pemberitahuan polisi kepada keluarga terlebih dahulu.

Dia membantah Saleh terlibat jaringan teroris. Karena selama ini, kepribadiannya tidak sedikit pun menunjukkan penyimpangan.

Baca juga: Pendaki Harus Tahu Waktu Yang Tepat Untuk Mendaki Gunung Kerinci, Jaga Fisik Juga Diperhatikan

Selama ini Saleh bekerja di industri pencetak kertas di wilayah Kecamatan Sayung sebagai kuli angkut.

"Hingga saat ini tidak tahu di mana anak saya. Handphonenya juga tak bisa dihubungi. Pastinya kami khawatir karena anak saya itu orang baik dan tidak pernah berbuat aneh-aneh," kata Musafak.

Sementara rumah Saleh yang berdekatan dengan rumah orangtuanya terlihat sepi.

Rumahnya di Desa Timbulsloko terkunci rapat.

Istri Saleh pun tidak berada di rumah.

Kasat Intel Polres Demak yang menjabat saat itu, AKP Munawar, membenarkan penangkapan Saleh.

Hanya saja, ia ditangkap tak terkait terorisme.

Polisi yang menangkap Saleh bukan personel Densus 88.

"Saya ingin mengklarifikasi kabar tidak benar itu. Memang Saleh ditangkap oleh belasan anggota kepolisian tapi bukan dari pihak Densus 88 melainkan dari Satreskrim Polrestabes," tegas Munawar.

Orok Gadis Muda Tumbal Pesugihan

Beberapa tahun lalu pernah heboh di Lampung, penculikan gadis muda yang sedang hamil untuk tumbal pesugihan.

Terkuak sudah di balik penangkapan Sa, seorang kuli panggul.

Ia diduga tahu soal kasus penculikan gadis muda yang sedang hamil dan oroknya bakal dijadikan tumbal pesugihan.

Baca juga: Geger Tali Pocong Pesugihan di Merangin, Makam Dibongkar Malam Jumat Ketahuan Istri

Polrestabes Semarang sudah berkoordinasi dengan Polresta Bandar Lampung terkait kasus dugaan membawa lari anak gadis berinisial RRO (15). Saleh ditangkap hanya sebagai saksi karena sempat mencarikan tempat kos gadis warga Lampung ini di daerah Onggorawe Demak.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Tribun Jateng, sindikat tersebut mencari gadis muda yang tengah hamil muda. Mereka bertujuan membantu menggugurkan kandungan si gadis.

Orok dalam kandungan gadis muda digunakan oleh sindikat sebagai tumbal pesugihan.

"Mereka menggunakan cara-cara mistik dalam menjalankan aksinya, sehingga korban percaya kandungan akan hilang. Para tersangka punya peran masing-masing dalam menjalankan aksinya. Ada pendana pesugihan, peserta pesugihan dan pencari korban," beber Kapolsek Sayung, AKP Budi Rahmadi, kala itu.

Gadis muda yang jadi korban sindikat adalah RRO (15), pelajar SMK di Bandar Lampung; RM (17), pelajar SMK di Pandeglang.

"Saleh ini diduga sebagai pencari korban. Dia mencarikan kos untuk RM di Demak. Para tersangka ini paling banyak merupakan warga Kabupaten Grobogan. Mereka beroperasi di wilayah Demak, Grobogan, Purwodadi, Jepara, Semarang dan sekitarnya," kata Budi.

(Tribunjambi.com/Muzakkir)

Baca juga: Delapan Artis Cantik Tinggi Badan Sekitar 150 Cm Tapi Penampilan Segar, Nikita Willy s/d Yuni Shara

Baca juga: 40 Pasukan AS Dibombardir 500 Tentara Bayaran Rusia dengan 27 Tank di Suriah, 300 Penyerang Tewas

Baca juga: Nikita Mirzani Bongkar Soal Keperjakaan Atta Halilintar, Jawab Suami Aurel Hermansyah Tegas!

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved