Berita Internasional

Culasnya China! Lagaknya Jadi Teman Indonesia, Ekspor Batu Bara RI & Australia Ternyata Tak Diterima

Mengutip South China Morning Post, disebutkan perdagangan dengan Australia juga berada di ujung tanduk.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Navy Recognition
Kapal Induk China Shandong Harus Ekstra Waspada Karena Lawannya Ialah Task Force Terkuat AS USS Gerald R Ford 

TRIBUNJAMBI.COM - China dan Amerika Serikat saling bersitegang, baik dalam konflik wilayah bahkan sampai ke perang dagang.  

Akan tetapi bagi China, perang dagang seakan tidak berhenti dengan Amerika Serikat (AS) saja.

Mengutip South China Morning Post, disebutkan perdagangan dengan Australia juga berada di ujung tanduk.

Kali ini produk yang dipermasalahkan adalah batu bara.

Baca juga: Cerita Lengkap Perjalanan Cinta Nikita Willy, Gara-gara Hal Ini Sempat Menduga Indra Priawan Makelar

Baca juga: Merinding! Usai Membunuh, Pelaku Ngaku Didatangi Korban Dalam Mimpi, Begini Katanya

Baca juga: China Panik Bukan Main, Tahu Armada ke-7 US Navy Masuki Pasifik Selatan, Jadi Momok PLA Navy China

Sejauh hasil laporan lapangan, setidaknya 4 pabrik baja China telah 'membuang' batu bara Australia.

Membuang mungkin terlalu kasar, tapi memang itulah yang dilakukan oleh pabrik-pabrik China tersebut.

Mereka memindahkan batu bara dari Australia ke negara-negara lain.

Rupanya ini merupakan dampak dari kebijakan yang diambil China.

China telah melarang pengiriman barang ataupun bahan manufaktur apapun dari Negara Kangguru itu.

'Kami diperintah negara'

Rupanya, tindakan pabrik-pabrik baja China ini bukan keinginan mereka sendiri.

Pabrik-pabrik tersebut, termasuk yang merupakan pabrik pemerintah, ungkapkan bahwa Beijing memaksa mereka untuk hentikan pembelian batu bara dari Australia.

Tidak hanya batu bara, tapi juga batu bara termal yang digunakan dalam pembangkit listrik.

Pemerintah Australia tetap berpikir positif dengan China.

Baca juga: Luna Maya Kembali ke Pelukkan Ariel NOAH? Sosok Ini Sebut Keduanya Bisa Saja Bertemu di Luar Negeri

Baca juga: Nasib Nathalie Holscher, WA Gak Dibalas-balas Anak Sule, Putri Delina Beri Pengakuan Jujur!

Baca juga: Obat Sakit Asma, Turunkan Berat Badan hingga Atasi Keputihan, Manfaat Minum Air Rebusan Daun Sirih

Mereka menolak berspekulasi jika larangan itu merupakan loncatan segar dalam ketegangan diplomatik dua negara.

Namun beberapa analis mengatakan hal tersebut telah dimotivasi secara politik.

Pejabat di Canberra berpikir jika tindakan itu bisa saja karena Beijing ingin mengoptimalkan produk lokal.

Apapun alasannya, produsen Australia terkejut bukan main mengerti kondisi yang sedang terjadi.

Pasalnya, pengiriman batu bara itu bukan dalam skala yang kecil.

Sebanyak 850 ribu ton batu bara Australia yang dikirim ke China dengan kapal kargo 10 Panamax sekarang dialihkan ke pasar lain.

Pesanan itu dilakukan oleh pabrik baja China di akhir September.

Bea Cukai Tiongkok juga telah hentikan "pemakaian dan izin" semua impor batubara Australia.

"Pemakaian telah dihentikan, terutama untuk batu bara Australia.

"Kami akan mengalihkannya ke pasar lain." ujar analis itu, yang mendapat sumber dari perusahaan baja China.

Sumber perdagangan komoditas terpisah mengatakan pesanan September dibuat saat harga "sangat kuat" dan ketika "pabrik baja mengatakan kargo dapat dipakai".

Beberapa kapal dengan batu bara Australia saat ini dikabarkan terdampar di pelabuhan China.

Menteri perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan Selasa lalu jika pemerintah telah mencoba mencari tahu apa penyebab larangan tersebut.

"Kami berkonsultasi dengan industri batu bara Australia," ujarnya.

"Kami juga berkonsultasi melalui saluran diplomasi dengan China untuk mencari kejelasan jika laporan tersebut tidak akurat dan semua perjanjian perdagangan dan obligasi perdagangan dunia antara Australia dan China masih dilaksanakan."

Birmingham mengatakan ia tidak punya cukup bukti untuk sebutkan Beijing secara eksplisit memerintahkan perusahaan China untuk berhenti membeli batu bara China.

Baca juga: 6 Tanda Kita Derita Penyakit Serius - Tahi Lalat Berwarna Hitam hingga Batuk Terus

Baca juga: Dinikahi Indra Priawan, Nikita Willy dapat Maskawin 75 Gram Emas Bertahtakan Berlian 9 Karat

Baca juga: 40 Pasukan AS Dibombardir 500 Tentara Bayaran Rusia dengan 27 Tank di Suriah, 300 Penyerang Tewas

"Yang kami tahu beberapa tahun belakangan ada siklus yang pasti mengenai cara China menangani impor batu bara, dan ini bisa jadi kasus baru akan hal itu," ujarnya.

Ia tambahkan jika ekspor batu bara ke China selalu alami kondisi tidak terduga.

Sementara pada Selasa kemarin, Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan larangan tersebut tergolong biasa.

Ia menduga itu merupakan cara China menangani dan meningkatkan industri batu bara lokal.

Namun kemungkinan adanya urusan politik dalam hal ini tidak dapat ditepis.

Hubungan politik kedua negara telah memburuk sejak Canberra umumkan di bulan April mereka akan membantu koordinasi investigasi asal muasal virus Corona tanpa berkonsultasi dengan Beijing.

Sejak itu China telah terapkan larangan impor barley dari Australia, melarang impor daging sapi dari lima perusahaan pemotongan daging Australia.

Tak hanya itu, China menginisiasi investigasi mengenai ekspor anggur murah Australia.

Selama ini Australia berpikir China akan tetap memerlukan ekspor batu bara dari mereka, sehingga tindakan China membuang batu bara dari Australia ini sedikit tidak bisa mereka percaya.

Birmingham menganggap China merupakan partner dagang regional penting, terutama untuk bisnis batu bara.

Rupanya, bukan hanya Australia yang produknya dilarang masuk ke China.

Batu bara Indonesia juga ditolak mentah-mentah oleh China.

Namun analis mengatakan hal itu tidak mengejutkan.

Baca juga: Syafril Nursal Sambut Curhat Pengemudi Ojek di Pasar PU Muara Tembesi

Baca juga: Obati Sakit Ginjal dengan Air Rebusan Daun Ketumbar

Baca juga: Dinikahi Indra Priawan, Nikita Willy dapat Maskawin 75 Gram Emas Bertahtakan Berlian 9 Karat

Februari lallu China menghukum impor batu bara Australia, sedang pada April China menunda pengiriman dari Indonesia selama 3 bulan.

Separuh tahun 2019, China secara teratur merapikan aturan impor batu bara untuk menyesuaikan kebutuhan dengan stok.

Batu bara China disebutkan lebih mahal daripada batu bara impor.

Kemudian, impor batu bara dilanjutkan pada 2020, Mei kemarin China lakukan penundaan impor di pelabuhan mereka.

Analis menyebut itu semua adalah langkah bagi China untuk tingkatkan produksi dan harga batu bara lokal.

Artikel Ini Telah Tayang di Intisari.Online

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved