Penanganan Covid
Selain Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Jambi Minta Warga Waspada DBD
Ida Yuliati, Kepala Dinas Kesehatan mengatakan DBD tidak ada hubungannya dengan kasus Covid-19. Namun akan lebih membahayakan lagi jika tidak diimbang
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sejak Januari hingga Oktober 2020 di Kota Jambi tercatat ada 691 orang yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Sedangkan 8 orang yang meninggal dunia.
Ida Yuliati, Kepala Dinas Kesehatan mengatakan DBD tidak ada hubungannya dengan kasus Covid-19. Namun akan lebih membahayakan lagi jika tidak diimbangi dengan pengawasan diri antara kedua penyakit tersebut.
"Misalnya seseorang terkena DBD, kemudian terpapar lagi Covid-19. Maka akan mempercepat kematian. Akan sulit pengobatannya," ujar Ida, Kamis (15/10/2020).
Karena pada saat DBD trombosit seseorang akan rendah, setelah Covid-19 dapat tambah rendah lagi dilihat dari hasil laboratoriumnya.
Baca juga: Download Lagu Minang Terpopuler Dari Masa ke Masa, Basandiang Duo, Diguno-guno, Dll
Baca juga: Pengembangan Kasus Kebun Ganja di Merangin, Polisi Cari Pemasok Bibit
Baca juga: Harga HP iPhone di Jambi Oktober 2020 - iPhone 12, iPhone 7+ Rp 6 Jutaan, iPhone 11, iPhone XS Max
Data tinggi rendahnya kasus DBD di Kota Jambi ada yang banyak dan ada yang tidak ada kasus sama sekali. Kasus tersebut dikatakan Ida, dipengaruhi oleh faktor cuaca.
Musim hujan adalah faktor pertama yang menyebabkan kasus DBD. Karena pada musim hujan perilaku manusia yang tidak bisa mengikuti standar kebersihan, akan berpotensi terjangkit DBD.
"Mungkin ada lingkungan yang kotor. Ada sampah-sampah plastik yang terbuka lalu ada genangan air dan menjadi sarang jentik nyamuk aides Aedes Aegypti berkembang biak. Bukan hanya air kotor tetapi bisa air bersih juga," katanya.
"Air kalau tidak kontak dengan tanah pasti menjadi genangan. Karena kalau kontak dengan tanah pasti kan terhisap dia, tidak ada jentik," lanjutnya.
Selain perlu memperhatikan kesehatan dari Covid-19, Ida mengajak seluruh masyarakat untuk mewaspadai DBD.
Cara mencegah terjadinya DBD yaitu dengan menjaga lingkungan agar tetap bersih.
"Terapkan 3M, yaitu Mengubur barang bekas. Kemudian Menguras air yang lebih dari satu minggu dan menyikat tempat penampungannya agar tidak ada yang melekat. Serta Menutup air penampungan yang untuk diminum," tuturnya.
Ida mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Jambi melalui Puskesmas, melalui kader Jumantik membagi Abate. Yaitu obat pembasmi larva (larvisida) yang diproduksi oleh perusahaan kimia secara berkala.
"Pembagiannya secara selektif di daerah yang sudah ditentukan. Setelah melalui pembungkusan oleh puskesmas baru dibagikan kepada tiap kelurahan yang sudah ditunjuk," jelasnya.
Obat ini memang bertujuan mengontrol penyakit demam berdarah, malaria, ataupun penyakit yang disebabkan oleh nyamuk.