Berita Muarojambi

Trik Warga Muarojambi Perbanyak Tanaman Hias, Dapat dari Kebun Lalu Barter, Aglonema Paling Banyak

Desi warga RT 08 Kelurahan Jambi Kecil Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi merupakan pencinta tanaman hias sekaligus menyalurkan hobi

Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/HASBI SABIRIN
Desi warga RT 08 Kelurahan Jambi Kecil Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi merupakan pencinta tanaman hias sekaligus menyalurkan hobi dengan mengumpulkan berbagai jenis bunga keladi atau bunga Aglonema. 

Banyak Penjual Dadakan di Kota Jambi, Ini Masalah Yang Harus Diperhatikan Semua

Boomingnya tanaman Aglonema, banyak orang tiba-tiba menjual tanaman tersebut, dan mengakibatkan banyaknya permasalahan yang ditemui sekarang di Kota Jambi.

Booming nya tanaman bunga Aglonema, banyak masyarakat yang tiba-tiba menjual tanaman tersebut dengan harga bervariasi pula.

Akibat banyak orang-orang yang menjual bunga Aglonema secara tiba-tiba dan tidak memperhatikan standar tanaman bunga yang dapat dijual, akibat hal tersebut banyak sekarang permasalahan yang ditimbulkan.

"Yang banyak ditemui permasalahan di Kota Jambi, mumpung lagi booming dan banyak juga yang lagsung beli dari halaman orang."

Seorang pembeli saat memilih tanaman hias di tempat Heni, Jumat (25/9/2020) pagi. Tanaman hias sedang digemari masyarakat, terutama saat pandemi Covid-19.
Ilustrasi. Seorang pembeli saat memilih tanaman hias di tempat Heni, Jumat (25/9/2020) pagi. Tanaman hias sedang digemari masyarakat, terutama saat pandemi Covid-19. (Tribun Jambi/Aryo Tondang)

"Dicabutnya dan di tanam kembali di pot, dan sudah tidak ada akar lagi."

"Sedangkan untuk menumbuhkan akar ada keahlian sendiri."

"Akibatnya tanaman bunga tersebut setelah dibeli tidak lama mati, dan banyak yang orang yang kecewa dengan hal tersebut, terutama untuk orang yang baru memulai penyuka tanaman bunga tersebut," kata Merza, owner semaksamun.id.

Kekecewaan juga dirasakan oleh petani dan yang sudah lama menjual bunga juga merasa dirugikan dengan hal tersebut.

"Tidak hanya pembeli tanaman tersebut yang kecewa tetapi juga para petani merasakan dampaknya, untuk penjual bunga yang benar-benat mencintai bunga juga merasa dirugikan," ujarnya.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, harus ada asosiasi yang menentukan standar harga agar lebih stabil dan ini juga dapat membatasi penjualan tanaman yang tidak jelas asal usulnya.

"Untuk mengatasi itu semua, asosiasinya juga harus jalan agar lebih stabil."

"Seperti di kota-kota besar, ada minimal harga yang sudah di tentukan, dan itu yang banyak di inginkan oleh teman-teman."

"Untuk sekarang di kota Jambi seperti asosiasi bonsai, asosiasi Sensivera dan asosiasi Aglonema sudah ada, hanya saja masih jalan sendiri-sendiri, ke depannya agar bisa beriringan," katanya. 

Dia juga mengatakan, asosiasi itu bisa membuat penjual dan petani tanaman lebih stabil, tidak seperti sekarang ada yang memiliki penjualan naik semakin naik dan penjualan yang turun maka akan semakin turun.

(tribunjambi/ade setyawati)

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved