Berita Muarojambi
Trik Warga Muarojambi Perbanyak Tanaman Hias, Dapat dari Kebun Lalu Barter, Aglonema Paling Banyak
Desi warga RT 08 Kelurahan Jambi Kecil Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi merupakan pencinta tanaman hias sekaligus menyalurkan hobi
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Nani Rachmaini
Trik Warga Muarojambi Perbanyak Tanaman Hias, Dapat dari Kebun Lalu Barter, Aglonema Paling Banyak
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Hasbi Sabirin
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Di tengah wabah virus corona yang kian melanda di Kabupaten Muarojambi sehingga membatasi ruang gerak masyarakat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Dengan kondisi ini sebagia masyarakat manfaatkan kesempatannya melakukan kegiatan positif.
Sebut saja Desi warga RT 08 Kelurahan Jambi Kecil Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muarojambi merupakan pencinta tanaman hias sekaligus menyalurkan hobi dengan mengumpulkan berbagai jenis bunga keladi atau bunga Aglonema.
Terlihat beberapa sisi sudut rumahnya sudah ditumbuhi berbagai jenis bunga nan indah tertanam di pot yang telah ia siapkan.
Ia mulai mengumpulkan berbagai jenis Aglonema untuk dijadikan koleksi pribadi di rumahnya.
"Ada berbagai jenis mulai dari yang kecil hingga yang besar, biasanya kita dapat dari kebun kemudian kita barter lagi dengan teman sesama pencinta tanaman hias untuk mencari varietas yang berbeda," jelasnya Rabu (15/10/2020).
Sementara Vivi Warga RT 07 Desa Sekernan, Kecamatan Sekernan Kabupaten Muarojambi juga seorang pencinta tanaman hias mengungkapkan.
Memiliki hobi ini merupakan kegiatan yang baru didapatkan di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Ia menyebutkan kegiatan mengumpulkan berbagai jenis Aglonema ini bisa mengurangi rasa stress karena aktivitas di luar rumah sudah terbatas.
"Ya awalnya hobi ini hanya buat menghilangkan stress aja di tengah pandemi Covid-19, namun dengan kehobian ini saya geluti bisa sehingga memberikan dampak positif dan membuat keindahan di perkarangan rumah," jelasnya.
Saat ini aktivitas tidak bisa bebas kemana-mana karena virus corona jadi kondisi ini lah mereka manfaatkan untuk menyalurkan hobi baru.
Yaitu mengumpulkan tanaman hias Aglonema yang sedang demam diperbincangkan kaum hawa di Provinsi Jambi.
(tribunjambi.com/ Hasbi Sabirin)
Banyak Penjual Dadakan di Kota Jambi, Ini Masalah Yang Harus Diperhatikan Semua
Boomingnya tanaman Aglonema, banyak orang tiba-tiba menjual tanaman tersebut, dan mengakibatkan banyaknya permasalahan yang ditemui sekarang di Kota Jambi.
Booming nya tanaman bunga Aglonema, banyak masyarakat yang tiba-tiba menjual tanaman tersebut dengan harga bervariasi pula.
Akibat banyak orang-orang yang menjual bunga Aglonema secara tiba-tiba dan tidak memperhatikan standar tanaman bunga yang dapat dijual, akibat hal tersebut banyak sekarang permasalahan yang ditimbulkan.
"Yang banyak ditemui permasalahan di Kota Jambi, mumpung lagi booming dan banyak juga yang lagsung beli dari halaman orang."
"Dicabutnya dan di tanam kembali di pot, dan sudah tidak ada akar lagi."
"Sedangkan untuk menumbuhkan akar ada keahlian sendiri."
"Akibatnya tanaman bunga tersebut setelah dibeli tidak lama mati, dan banyak yang orang yang kecewa dengan hal tersebut, terutama untuk orang yang baru memulai penyuka tanaman bunga tersebut," kata Merza, owner semaksamun.id.
Kekecewaan juga dirasakan oleh petani dan yang sudah lama menjual bunga juga merasa dirugikan dengan hal tersebut.
"Tidak hanya pembeli tanaman tersebut yang kecewa tetapi juga para petani merasakan dampaknya, untuk penjual bunga yang benar-benat mencintai bunga juga merasa dirugikan," ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, harus ada asosiasi yang menentukan standar harga agar lebih stabil dan ini juga dapat membatasi penjualan tanaman yang tidak jelas asal usulnya.
"Untuk mengatasi itu semua, asosiasinya juga harus jalan agar lebih stabil."
"Seperti di kota-kota besar, ada minimal harga yang sudah di tentukan, dan itu yang banyak di inginkan oleh teman-teman."
"Untuk sekarang di kota Jambi seperti asosiasi bonsai, asosiasi Sensivera dan asosiasi Aglonema sudah ada, hanya saja masih jalan sendiri-sendiri, ke depannya agar bisa beriringan," katanya.
Dia juga mengatakan, asosiasi itu bisa membuat penjual dan petani tanaman lebih stabil, tidak seperti sekarang ada yang memiliki penjualan naik semakin naik dan penjualan yang turun maka akan semakin turun.
(tribunjambi/ade setyawati)
