Sekolah Kembali Belajar Online, Kasus Positif Covid-19 Meningkat

Pascamerebaknya virus corona di Merangin, sejumlah sekolah kembali melakukan belajar online atau daring. Belajar online ini dilakukan

Penulis: Muzakkir | Editor: Fifi Suryani
ist
Ilustrasi: Devi Noviyanti mencoba handphone baru pemberian dermawan untuk membantunya dalam menjalankan belajar online 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Pascamerebaknya virus corona di Merangin, sejumlah sekolah kembali melakukan belajar online atau daring. Belajar online ini dilakukan bagi daerah-daerah yang saat ini terjadi peningkatan kasus Covid-19. Hal itu dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan Merangin, M Zubir.

Menurut dia, tidak semua sekolah yang diliburkan atau kembali belajar online. Dari 24 kecamatan, ada enam kecamatan yang belajar melalui online.

"Itu sudah dilakukan sejak tanggal 8 Oktober lalu. Semuanya ada enam kecamatan," kata Zubir, Senin (12/10).
Enam kecamatan tersebut di antaranya Tabir, Tabir Selatan, Bangko, Batang Masumai, Pamenang Selatan, dan Nalo Tantan.

Meski belajar melalui online, namun guru-guru dan korwil tetap melakukan pemantauan terhadap proses belajar mengajar melalui sistem online ini.

"Ini berlaku sampai waktu yang belum ditentukan," imbuhnya.

Saat ini, kasus Covid-19 di Kabupaten Merangin meningkat drastis. Sebelumnya yang hanya ada 26 kasus dan sudah sembuh semua, kini kasus tersebut mencapai 50 kasus. Peningkatan jumlah kasus ini terjadi sejak dua minggu belakangan ini.

Dihentikan sementara

Pembelajaran tatap muka SD, SMP dan sederajat Kabupaten Sarolangun juga diberhentikan sementara. Kadis Dikbud, Helmi mengatakan, dihentikannya pembelajaran secara tatap muka dimulai 12 -17 Oktober 2020, yang kemudian pembelajaran dilakukan kembali dari jarak jauh daring dan luring.

Hal itu dikarenkan pencegahan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sarolangun, yang saat ini mengalami peningkatan di Kabupaten Sarolangun.

"Kita juga mendapatkan banyak masukan dari masyarakat, dan juga setelah berkoordinasi dengan tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sarolangun, terkait peningkatan jumlah positif Covid-19 maka kita tetapkan pemberhentian sementara pembelajaran tatap muka," katanya, Sabtu (10/10).

Helmi juga menambahkan, bahwa surat edaran ini juga menyikapi imbauan bersama unsur Forkompinda Kabupaten Sarolangun tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Kabupaten Sarolangun.

"Dan kami berkoordinasi dengan Tim Satgas Covid-19, dinas kesehatan, RSUD, Kemenag dan juga kami melapor ke bapak bupati yang juga sejalan dengan mengeluarkan surat keputusan bersama Forkompinda," katanya.

Ia juga menambahkan jika memang nanti perkembangan terkait penyebaran Covid-19, jika memang kondisi tidak memungkinkan untuk dilakukan pembelajaran secara tatap muka, pihaknya akan memberikan kebijakan khusus bagi daerah yang jauh dari pusat Kota Sarolangun, seperti Kecamatan Batang Asai, dan juga wilayah Bukit Bulan, Kecamatan Limun.

"Nanti kita melihat perkembangan selanjutnya, kalau memang bisa memungkinkan kondisi untuk pembelajaran tatap muka kita berlakukan, cuman nanti bagi daerah yang jauh atau hulu seperti Batang Asai, akan berkoordinasi dengan kami, karena akan ada pertimbangan khusus bagi kita nanti, untuk membuat kebijakan," katanya.

Ia meminta kepada seluruh SD dan SMP sederajat di Kabupaten Sarolangun agar dapat mengikuti ketetapan yang telah dibuat tersebut, untuk dapat dilaksanakan dengan baik. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved