Resmi Tiga Bank Syariah BRI, BNI dan Mandiri Merger, Aset Mencapai Rp 245 Triliun, Siapa Anggotanya?

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menargetkan penggabungan beberapa bank syariah pelat merah itu terwujud di awal 2021.

Editor: Rohmayana
ist
Tiga Bank Syariah Merger 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menargetkan penggabungan beberapa bank syariah pelat merah itu terwujud di awal 2021.

Rencana Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menggabungkan bank syariah dan unit syariah yang ada di bawah bank Himbara semakin nyata.

Menurut dia, penggabungan bank-bank syariah itu dilakukan agar memberi banyak pilihan bagi masyarakat dalam mencari pendanaan.

Baca juga: Harga Vaksin Covid-19 Kisaran Rp 200 Ribu, Bio Farma Tak Akan Memberatkan

Baca juga: Beli Pertamax dengan Pembayaran Non Tunai Bisa dapat Cashback Rp250/Liter, Begini Caranya

Baca juga: Muncul Tiga Versi, Draf UU Cipta Kerja Buat Bingung, Ada Perbedaan Soal Cuti, Upah dan PHK

Dikutip Wartakotalive.com dari Kontan.co.di, rencana Kementerian BUMN untuk menggabungkan bank syariah entitas anak bank pelat merah makin serius.

Buktinya, pada Selasa (13/10/2020), bakal dilangsungkan penandatanganan Conditional Merger Agreement.

Acara penandatanganan akan dihadiri oleh Wakil Direktur PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Hery Gunardi sekaligus Ketua Tim Project Management Office, Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo, Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Sis Apik Wijayantodan Dtrektur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) Ngatari. 

Baca juga: Laksmi, Penjual Koran yang Terus Berusaha Bertahan di Tengah Pandemi Corona yang Hantam Perekonomian

 Sayangnya saat dikonfirmasi, nama-nama tersebut masih tutup mulut.

“Tunggu besok saja ya saat konferensi pers,” kata Sis Apik kepada Kontan.co,id, Senin (12/10/2020) malam.

Merujuk laporan keuangan BRI Syariah, PT Bank BNI Syariah, PT Bank Mandiri Syariah, dan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), aksi konsolidasi ini bakal makin menguatkan dominasi bank syariah pelat merah terhadap pangsa pasar perbankan syariah

Sampai akhir Juni 2020, Mandiri Syariah memiliki aset Rp 114,40 triliun, BNI Syariah senilai Rp 50,76 triliun, BRI Syariah sebanyak Rp 31,08 triliun, dan UUS BTN sebesar Rp 31,08 triliun. 

tribunnews
Ilustrasi: Bank Mandiri Syariah (Tribunnews.com)

Baca juga: Hari Ini Dibuka Pendaftaran Calon Guru, Kemendikbud Rekrut 1.800 Guru Penggerak Angkatan II

Ini membuat total aset bank hasil merger akan mencapai Rp 245,83 triliun.

Nilai tersebut pun setara 46,46% dari total aset perbankan syariah, termasuk UUS yang senilai Rp 529,06 triliun. 

Sedangkan dari segi pembiayaan, jika digabungkan nilainya mencapai Rp 168,54 triliun, atau setara 45,54% dari total pembiayaan perbankan syariah senilai Rp 370,04 triliun. 

Bank Mandiri Syariah berkontribusi paling besar dengan nilai Rp 75,61 triliun.

Disusul BRI Syariah Rp 37,43 triliun, BNI Syariah Rp 31,63 triliun, dan UUS BTN Rp 23,87 triliun. 

Sementara dari segi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) empat entitas tersebut tercatat menghimpun DPK senilai Rp 204,82 triliun atau setara 48,98% dari total perbankan syariah senilai Rp 418,15 triliun. 

Mandiri Syariah kembali punya kontribusi paling besar senilai Rp 101,76 triliun.

Diikuti BNI Syariah Rp 43,64 triliun, kemudian BRI Syariah Rp 38,59 triliun, dan UUS BTN Rp 20,80 triliun.

Baca juga: Pempek Nikita di The Hok Hadir Saat Pandemi Corona, Per Hari Raup Omset Sampai Rp2 juta

 Sebagai catatan, nilai aset, pembiayaan dan DPK tersebut masih dapat melonjak tinggi lagi.

Ini terkait ketentuan pelimpahan aset bank pelat merah kepada entitas bank syariahnya di Provinsi Aceh guna memenuhi ketentuan Qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS).

Beleid syariah tersebut mewajibkan pada 2022, seluruh lembaga keuangan yang beroperasi di Aceh mesti berprinsip syariah, makanya para bank pelat merah bakal mengalihkan aset-asetnya ke entitas anak bank syariahnya. 

“Konversi aset BRI ke BRI Syariah di Aceh kini sudah mencapai 74%, sementara pembiayaan sudah selesai dikonversi. Ini juga bisa meningkatkan nilai tambah BRI Syariah sekaligus mendorong rencana merger bank syariah BUMN,” ungkap Corpoate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Kontan.co.id akhir September lalu.

Baca juga: Pempek Nikita di The Hok Hadir Saat Pandemi Corona, Per Hari Raup Omset Sampai Rp2 juta

Selangkah lagi bank-bank syariah milik negara akan merger. 

Ada tiga bank syariah yang bakal merger yakni PT Bank Mandiri Syariah, PT BNI Syariah (BNIS), serta PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS).

Jika sesuai rencana,  Selasa (13/10/2020) ini, para pemilik bank-bank syariah ini yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) serta PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) akan menandatangani conditional merger agreement atas rencana penggabungan itu.

“Proses merger ini akan kelar pada Februari 2021 nanti,” ujar sumber Kontan yang mengetahui rencana merger ini.

Dari tiga bank syariah milik negara dengan status perseroan terbatas, salah satunya adalah perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS).

Makanya, skema backdoor listing menjadi pilihan.

Dalam merger bank-bank syariah BUMN, skema backdoorlisting menjadi strategi bagi Bank Syariah Mandiri masuk mengakuisisi BRIS dan BNI syariah.

Aksi ini umumnya disusul dengan penawaran umum terbatas atau rights issue.

Investor baru bertindak sebagai pembeli siaga dalam rights issue tersebut.

Dengan begitu, melalui backdoor listing, perusahaan tertutup seperti Bank Mandiri Syariah bisa menguasai perusahaan terbuka (BRISyariah/BRIs) tanpa harus memenuhi syarat penawaran umum perdana saham alias IPO.

Kelak hasil penggabungan bank-bank syariah ini, Bank Mandiri akan menjadi pemegang terbesar bank yang salah satu alternatif namanya adalah Bank Amanah.

Kepemilikan Bank Mandiri atas Bank Amanah ini akan mencapai lebih dari 51%, kemudian disusul kepemilikan Bank BRI serta BNI.

Baca juga: Obat Herbal untuk Obati Sakit Stroke - Minum Teh hingga Delima

Dalam proses penggabungan ini, Kementerian BUMN menunjuk Direktur Utama Mandiri Syariah Tony Eko Boy Subari sebagai Ketua Merger Bank Syariah BUMN.

Tony akan menjadi komando atas tim yang terbagi atas delapan bagian yakni:

-Branding & Comm dengan ketua  Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo dengan anggotra Ivan Ally (BSM), Bambang Sutrisno (BNIS), Pramita Andini (BRIS).

-Tim  kedua yakni Accounting &Finance akan diketuai Direktur BSM Ade Cahyo Nugroho dan Sutrisno Mukayan (BRIS) sebagai wakil serta anggota Piyo Hartono (BSM), Misbahul Moenir (BNIS), Catur M. Wibowo (BRIS).

-Tim ketiga produk akan dipimpin Direktur BRIS Fidry Armaldy dengan anggota Praka M (BSM), Rizka Hermieati (BNIS) Wisnu Cahyo (BRIS).

-Tim keempat yakni distribution dengan Direktur Utama BRIsyariah Ngatari menjadi ketua tim dengan wakiln Iwan Abdi (BNIS) dan anggota Sylvia Aziz (BSM), Adjar Djatnika (BNIS), Satya Rahadian (BRIS).

-Tim kelima yakni tecnology dan oprasional dengan Achmad Syafii (BSM) menjadi ketua dan wakilnya Fahmi Subandi (BRIS) dan anggota Bayu Iskandar (BSM), Mirza Manthovani (BNIS), Dwinanda Nugroho (BRIS).

-Keenam tim HR and Culture dengan Ketua Anton Sukarna (BSM) dan wakilnya Andrianto Daru (BNIS) yang beranggotakan Rosma Handayani (BSM), Andrianto Daru (BNIS), Tri Budi Tjahyoni (BRIS).

-Tim ketujuh risk and credit yang dipimpin Kokok Alun Akbar (direktur BRIS) dan wakilnya Babas Bastaman (Direktur BNIS) derta Tiwul Widyastuti (BSM). Mereka akan dibantu dengan anggotanya Asnah Faekhah (BSM), Daryanto Tri (BNIS), Ferrt Ardiyansyah (BRIS).

-Tim ke delapan adalah Treasury dengan ketua Wahyu Avianto (Direktur BNIS) dan wakil ketua Ahmad Safrizal (BSM). Tim ini beranggotakan Aldi Rahardika (BSM), Sunarto (BNIS), dan Budi Kurniawan (BRIS).

Jika merujuk rencana, timakan segera memulai perencanaan intergrasi. Strategi awal yang disiapkan adalah menyusun dan menuntaskan rencana bisnis bank yang akan diserahkan pada November nanti.

 Yang pasti, merger ketiga bank BUMN syariah akan membuat aset bank hasil merger menggendut, Berdasarkan nilai aset Juni 2020, total aset ketiga bank ini,  minus aset unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara mencapai Rp 214,78 triliun. (*)

Artikel ini sudah dimuat di Kontan.co.di Dirut BSM Tony Eko Boy Subari jadi ketua merger bank BUMN syariah, ini anggota timnya

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Resmi Bank Syariah BRI, BNI dan Mandiri Merger, Aset Mencapai Rp 245 Triliun, 
Editor: Dian Anditya Mutiara

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved