KPAI Temukan Bocah-bocah Dibayar Rp 5.000, Disuruh Ikut Demo UU Cipta Kerja
(KPAI) Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra mengungkapkan sejumlah temuan saat aksi menolak UU Cipta Kerja di Jakarta, Selasa (13/10)
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Hak Sipil dan Partisipasi Anak Jasra Putra mengungkapkan sejumlah temuan saat aksi menolak UU Cipta Kerja di Jakarta pada hari ini, Selasa (13/10/2020).
Jasra mengungkapkan dirinya dan tim menemukan banyak anak-anak yang mengikuti demonstrasi tersebut.
"Ribuan anak nampak di dalam massa yang memadati lingkaran patung kuda dan depan pintu Monas," kata Jasra dalam keterangannya, Selasa (13/10/2020).
Hal tersebut diketahui setelah Jasra mencoba berdialog dengan anak-anak tersebut.
Meski begitu, Jasra mengaku tidak mendalami pihak yang memberi anak-anak tersebut uang.
"Hasil pengakuan anak seperti itu, tentu perlu didalami. Saya melihat anak-anak sedang memegang uang Rp5000.
Saya ngobrol dengan mereka, 'duitnya baru-baru ya'. Spontan anak itu menyampaikan ke saya, bahwa uang itu ada abang-abang memberi mereka. Saya tidak dalami siapa abang-abang itu, karena banyak orang di sana," ungkap Jasra.
Jasra juga mengobrol dengan anak-anak yang mengaku berasal dari Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka mengaku dua kali menumpang mobil bak terbuka untuk sampai ke arena aksi.
Baca juga: Menaker: Lebih dari 11,9 Juta Pekerja Telah Menerima BSU, Penyaluran Subsidi Capai 97,3 Persen
Mereka menumpang dari Cengkareng sampai Grogol kemudian dilanjut sampai Harmoni. Bocah-bocah ini lalu berjalan kaki dari Harmoni.
Para bocah ini mengaku bosan untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) sehingga tergerak mengikuti demontrasi ini.

"Kata mereka meski PJJ tapi lama lama hanya tugas yang diberikan guru. Sehingga mereka libur panjang dan sering nongkrong. Teman sebelahnya berseloroh sekarang lebih banyak tawuran, katanya," ungkap Jasra.
Pengakuan senada diungkapkan seorang anak perempuan yang sekolah di sebuah SMK di Jatinegara, Jakarta Timur.
Ia ikut aksi ini karena diajak teman-temannya.
"Saya juga menghampiri anak perempuan, ia mengaku sekolah SMK di Jatinegara. Ia datang ke lokasi, diajak teman temannya. Dan ia mulai bosan PJJ katanya," ucap Jasra.
Baca juga: Divonis Seumur Hidup, Hakim Sebut 4 Terdakwa Jiwasraya Rusak Pasar Modal
Terkait pelibatan anak-anak ini, Jasra mengaku sangat menyayangkan.