Galang Zulfikar Nangis Ditelepon Ibunya, Pelajar SMK Ditahan Polda Jatim saat Ricu Demo Omnibus Law

Sang ibunda, Duaristi Amelia (38), mengungkapkan anaknya menangis saat bicara di ujung telepon. Ia tidak mengira anaknya ikut aksi unjuk rasa menolak

Editor: Duanto AS
surya.co.id
Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020). 

Terjadi unjuk rasa penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang belum lama ini disahkan DPR.

Beberapa unjuk rasa diwarnai kericuhan seperti yang terjadi di Jakarta.

Sejumlah fasilitas umum dibakar hingga ribuan orang diamankan polisi, Kamis, (8/10/2020).

Kabar kericuhan di Jakarta berseliweran di portal berita dan media sosial, apalagi massa peserta aksi bukan hanya dari kalangan buruh dan mahasiswa, terdapat gerakan pelajar yang ikut menyuarakan aspiranya.

Bukan hanya buruh dan mahasiswa, pelajar ikut turun ke jalan bergabung dalam gelombang demonstrasi.

Orangtua mereka dilanda khawatir. Hal ini yang dirasakan Ervina, orangtua asal Kota Bekasi.

Tak Puas UU Cipta Kerja? Presiden Jokowi Blak-blakan, Sarankan Uji Materi ke MK

Orangtua jemput anak [0343
Suasana penjemputan pelajar yang diamankan usai mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Cipta Kerja di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020).

Ervina merupakan ibunda dari pelajar berinisial AF, satu dari ratusan orang yang diamankan Polres Metro Bekasi Kota saat demonstrasi berlangsung di wilayah setempat.

Kamis kemarin, (8/10), bisa jadi merupakan hari yang panjang baginya, putranya yang masih duduk di bangku SMK pergi tanpa pamit sejak pagi hari.

"Biasanya dia di rumah, paling main gitar di kamar, lah ini enggak ada saya nyariin karena perginya enggak pamit," kata Ervina saat dijumpai di Mapolres Bekasi Kota, Jumat, (9/10/2020).

Informasi unjuk rasa yang berseliweran di televisi dan media digital membuat dia makin khawatir dengan keberadaan putranya.

Kepanikan kian membuncah ketika putranya tak kunjung bisa dihubungi, ia berulang kali menelfon namun tak ada jawaban dari AF.

"Ditelepon enggak diangkat, saya tanya teman-temannya yang di rumah pada enggak tahu, teman-temannya juga enggak tahu dihubungi," terang dia.

Massa aksi buruh berkumpul di sekitar kawasan Pemkot Bekasi dan Flyover Summarecon Bekasi, mereka tertahan setelah hendak menuju Jakarta, Kamis, (8/10/2020).
Massa aksi buruh berkumpul di sekitar kawasan Pemkot Bekasi dan Flyover Summarecon Bekasi, mereka tertahan setelah hendak menuju Jakarta, Kamis, (8/10/2020). (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Malam kian larut, sang putra belum juga menunjukka tanda-tanda akan pulang membuat suasana hati Ervina makin tak karuan.

Ia mengaku tak bisa tidur memikirkan sang putra, apalagi kabar aksi demonstrasi di Jakarta pecah menjadi kerusuhan.

"Khawatir sampai enggak bisa tidur mikirin, kalau dia ke sana (Jakarta), kan lagi rusuh juga takut anak saya jadi korban," terang dia.

Jadi Pengusaha Tajir, Lihat Kemewahan Rumah Mama Rieta, Ada 30 Kamar hingga Lift Pribadi, Bikin

Hingga pagi hari, dering pesan singkat masuk ke ponselnya berisi kabar yang ia nanti sejak kemarin.

Putranya AF mengirim pesan bahwa ia minta dijemput di Polres Metro Bekasi Kota sambil membawa berkas kartu keluarga (KK).

Ratusan mahasiswa Bekasi terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/10/2020).  (Foto: Istimewa).
Ratusan mahasiswa Bekasi terlibat bentrok dengan aparat Kepolisian di kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (7/10/2020). (Foto: Istimewa). (Warta Kota)
Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved