Sosok Benny K Harman, Viral Karena Interupsi Ditolak Oleh Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin

Atas Aksi Itu Politikus dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman viral setelah memilih keluar atau walk out pada rapat pengesahan Undang-Undang Omn

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/1/2017). 

TRIBUNJAMBI.COM - Permintaan Benny K Harman untuk menginterupsi ditolak oleh Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin.

Atas Aksi Itu Politikus dari Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman viral setelah memilih keluar atau walk out pada rapat pengesahan Undang-Undang Omnibus Law atau Undang-undang Cipta Kerja di Gedung DPR RI, Senin (5/10/2020).

Permintaan Benny K Harman untuk menginterupsi ditolak oleh Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin.

Dikutip dari channel YouTube SBY & Demokrat for Indonesia pada Selasa (6/10/2020), Benny rupanya pernah mencalonkan diri pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Nusa Tenggara Timur (NTT).

Perlakuan Betrand Peto ke Adik Perempuan Sarwendah di Dapur Disorot, Putra Ruben Onsu: Nggak Boleh!

Akan Merayakan Malam Tahun Baru, Gading Marten Diputusin Pacar : Gue Benar-benar Nangis di Lobi

Sinopsis The Shallows Tayang di Trans TV, Aksi Peselancar Bertahan dari Serangan Hiu Ganas

tribunnews
Nama Politikus Demokrat, Benny K Harman kini banyak dibicarakan oleh masyarakat karena memilih walk out pada rapat pengesahan Omnibus Law RUU Cipta Kerja di Gedung DPR RI, Senin (5/10/2020). (DPR.go.id)

Dalam video itu, Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sempat mengkampanyekan mereka.

SBY menganggap Benny adalah sosok yang bisa memimpin NTT.

 

"Saya sangat mantap untuk mengusung pasangan nomor tiga Benny, Benny."

"Mengapa? Pasangan inilah yang terbaik dan paling mampu untuk memimpin dan memajukan NTT lima tahun mendatang,' dukungnya.

Menurutnya, laki-laki asal Flores itu bisa membuat keadaan di NTT lebih damai.

"Benny K Harman dan Benny A Litelnoni adalah pemimpin-pemimpin yang sangat mencintai kebhinekaan dan harmoni."

"Bukan yang senang memisahkan masyarakat justru menyatukan," lanjut SBY pada Juni 2018.

Meski tak memiliki harta melimpah, SBY yakin Benny akan menyayangi dan membela rakyatnya di tengah kesulitan yang ada.

"Meskipun keduanya tidak memiliki uang yang melimpah ruah tetapi sangat sayang pada rakyat dan mengetahui yang dihadapi oleh NTT."

"Utamanya sulit mendapatkan pekerjaan dan rendahnyadaya beli rakyat dan mereka mampu mengatasinya," jelas SBY.

Namun sayangnya Benny harus kalah dalam Pilkada itu.

Pasangan Benny dan Benny hanya memperoleh 18,85 persen.

Mereka kalah suara dengan petahana Viktor Laiskodat dari fraksi Partai NasDem.

Profil Benny K Harman

Dikutip dari laman Dpr.go.id, Benny merupakan pria kelahiran Flores pada 19 September 1962.

Ia merupakan lulusan dari S1 hukum, Universitas Brawijaya pada 1987.

Kemudian, Benny melanjutkan kuliahnya di jenjang S2 dan S3 di Fakultas Hukum, Universitas Indonesia.

Benny mengawali karier sebagai staf on legistasi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia pada 1987-1989.

Ia juga sempat menjadi wartawan di Media Indonesia pada 1989 sampai 1996.

Lalu, menjabat sebagai kepala litbang Media Indonesia pada 1996 sampai 1998.

Politikus yang sudah menjabat di DPR dalam tiga periode berturut-turut ini tercatat sebagai pendiri sekaligus direktur Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) pada 1995 sampai 1998.

Tak hanya itu, ia juga berhasil mendirikan Centre for Information and Economic-Law Studies (CINLES).

Di CINLES, Benny menjabat sebagai Direktur Eksekutif.

tribunnews
Benny K Harman (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

Karier di DPR

Dikutip dari Tribun Wiki, Benny mulanya menjadi anggota DPR RI fraksi PKPI pada pemilihan 2004 hingga 2009.

Pada pemilihan legislatif 2009-2014, Benny kembali mengajukan diri sebagai anggota dewan sebagai politikus Demokrat.

Ia lantas menjabat sebagai Ketua Komisi III Bidang Penegakan Hukum, Pemberantasan Korupsi, dan Hak Asasi Manusia DPR RI hingga 2012.

Sedangkan 2012-2014, Benny menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi DPR RI.

Kemudian, Benny memilih mundur dari DPR RI lantaran memilih untuk mencalonkan diri pada Pilkada Nusa Tenggara Timur sebagai Calon Gubernur pada 2014.

Ia didampingi Benny Alexannder Litelnoni sebagai wakilnya.

Sayangnya, Benny gagal dalam Pilkada tersebut.

Mereka hanya mendapat suara sebanyak 18,85 persen suara.

Lalu, Benny kembali maju dalam pemilihan legislatif 2019 dengan mengantongi 35.293 suara.

Ia terplih melui Partai Demokrat mewakili daerah pemilihan NTT I.

UU Cipta Kerja Dianggap Mendagri Bisa Mempermudah Izin Usaha di Daerah

Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Sebaiknya Gemini Fokus Mengatasi Masalah yang Belum Terselesaikan

Emosi Sule ke Vicky Prasetyo Dituding Settingan dengan Nathalie Holscher: Jangan Ngatur Hidup Orang!

Kini, Benny menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI bidang BUMN, Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan DPR RI.

Sumber : Tribunjakarta.com  https://jakarta.tribunnews.com/2020/10/08/heboh-politikus-demokrat-benny-k-harman-walk-out-di-dpr-sby-dia-tak-punya-uang-melimpah?page=all.


Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved