Berita Nasional
Pengamat Sebut Nasib Puan Maharani Buruk di Pencapresan Usai Matikan Mik Irwan di Rapat Cipta Kerja
Terakhir nama Puan Maharani dikritik oleh politikus partai Demokrat, Andi Arief, usai rapat rancangan RUU Cipta Kerja.
TRIBUNJAMBI.COM - Usai rapat RUU Cipta Kerja, Senin (5/10), Ketua DPR RI, Puan Maharani langsung jadi sorotan banyak kalangan.
Terakhir nama Puan Maharani dikritik oleh politikus partai Demokrat, Andi Arief, usai rapat rancangan RUU Cipta Kerja.
Pasalnya saat rapat paripurna DPR RI diwarnai dengan interupsi dari Fraksi Partai Demokrat terkait penolakan terhadap RUU Cipta Kerja, Senin (5/10).
Hal ini membuat Ketua DPR RI Puan Maharani mematikan mikrofon. Kejadian itu tertangkap kamera, dimana Puan tengah mematikan mikrofon saat anggota Fraksi Partai Demokrat Irwan menyampaikan interupsi.
• Fadli Zon Minta Maaf Tidak Cegah Pengesahan UU Cipta Kerja, Terkejut Sidang Paripurna Dimajukan
• Pro dan Kontra UU Cipta Kerja Hingga Aksi Unjuk Rasa Dimana-mana, Kemana Jokowi?
• Kecewa Disahkan RUU Cipta Kerja, Warganet Sampai Bilang Ini Dijual Gedung DPR Beserta Anggotanya

Menanggapi hal itu, pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyayangkan aksi Puan tersebut. Seolah-olah kejadian itu mencoreng karir politiknya.
Apalagi Puan disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2024 mendatang. Karena itu, segala tindak tanduk politisi PDI Perjuangan ini terus diamati.
"Itu sebetulnya disayangkan. Sebetulnya kan jabatan sebagai anggota DPR ini bisa jadi pelatihan buat Puan, kawah candradimuka lah sebelum menuju ke capres," ujar Hendri, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (6/10/2020).
Apalagi Hendri melihat putri Megawati Soekarnoputri itu sosok perempuan potensial, memiliki dukungan partai dan juga memiliki pengalaman politik yang bagus.
Sayangnya, kata dia, aksi Puan itu bisa dikatakan yang bersangkutan kurang bijaksana dan kurang bisa mendengarkan.
Menurutnya sebagai wakil rakyat, Puan harus belajar lebih banyak mendengarkan. Terutama keluhan rakyat itu sendiri. Selain itu, keluhan kolega sesama wakil rakyat juga tetap perlu direspon dengan bijak.
• Ternyata Bukan Hanya Mata Najwa yang Mewawancarai Kursi Kosong, 4 Talkshow ini Melakukan Hal Sama
• Full Chord Gitar dan Lirik Lagu Funky Kopral Judul Super Funk Lengkap Download MP3 Terbaru
• Sebelum Serang Gedung DPRD Kota Jambi, Ratusan Anak STM Sudah Bawa Batu dan Kayu
"Mbak Puan ini kan pemimpin potensial, perempuan yang sudah punya jabatan tinggi sekali. Kemudian ada sokongan partai politik, jadi ketua DPR. Dia itu pengalaman politiknya itu bagus banget," kata dia.
"Nah kalau sudah bagus banget karir politiknya itu seharusnya bisa lebih bijaksana dan lebih banyak mendengarkan. Mendengarkan keluhan rakyat atau yang paling dekat kan bisa jadi mendengarkan keluhan koleganya. Jadi semoga saja hal ini tidak terjadi lagi dan mbak Puan bisa lebih bijaksana," imbuh Hendri.
Sebelumnya diberitakan, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Irwan mengaku kecewa kepada pimpinan DPR yang mematikan mikrofon, saat dirinya menyampaikan pendapat terkait Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.
Hal tersebut terjadi saat DPR menggelar rapar paripurna untuk pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi undang-undang di gedung Nusantara DPR, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (5/10/2020).
"Entah apa alasan pimpinan sidang, tetapi saya merasa ini upaya menghalangi tugas saya dalam menjalankan fungsi legislatif," kata Irwan kepada wartawan, Jakarta, Selasa (6/10/2020).