Bupati Bangka Tengah Dimakamkan Dengan Protokol Covid, Istri dan Anak Berjuang di Ruang Karantina

TRIBUNJAMBI.COM - Ibnu Saleh (58) Bupati Bangka Tengah dimakamkan dengan protokol Covid-19. Sementara, istri dan anaknya berjuang di ruang karantina.

Ibnu Saleh dimakamkan sesuai protokol Covid-19 di pemakaman umum Jalan Mentok, Pangkalpinang, Minggu (4/10/2020).

Prosesi pemakaman tampak diliputi kesedihan mendalam. Hanya terlihat Jakara, putra kedua Ibnu Saleh mengiringi pemakaman hingga ke liang lahat.

Selebihnya adalah tim relawan Satgas Covid-19 yang dibalut alat pelindung diri (APD). Jakara melantunkan azan di depan kuburan sang ayah sembari menahan tangis.

• Kasat Intel Dicopot Usai Gelar Resepsi Pernikahan Mewah dan Abaikan Protokol Kesehatan Covid-19

• Kerap Diserang Netizen, Inul Daratista Mendadak Komentari Sikap Iis Dahlia: Memang Wak-wakkan!

• Terlibat Pembunuhan 12 Tahun Lalu, Sahril Ditangkap Usai Bebas Dari Lapas Empat Lawang

Ibnu Saleh memiliki seorang putri dan tiga putra dari istrinya Iriani Melita.

Saat jenazah Ibnu Saleh menuju peristirahatan terakhir, dua anggota keluarganya yang lain yakni sang istri dan putra ketiganya Pramana sedang berjuang di ruang karantina.

Istri, anak dan pembantu kena Covid-19

Mereka harus dirawat RSUD Ir Soekarno Bangka Belitung karena dinyatakan juga terkonfirmasi positif Covid-19.

Selain anak dan istri, seorang pengurus rumah Ibnu Saleh juga positif Covid-19. Sehingga mereka pun tak bisa hadir bersama-sama mendampingi pemakaman.

Jenazah almarhum keluar dari Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) menggunakan ambulans.

Masih di kawasan RSBT, jenazah disalatkan sesuai protokol Covid-19. Selanjutnya ambulans bergerak menuju tempat pemakaman yang telah disediakan pihak keluarga.

• RUU Cipta Kerja Disahkan, Politisi Nasdem Akui Itu Rugikan Buruh Dalam Hal Pesangon

• Istri Ngotot Minta Cerai, Suami Kalap Bunuh Sumi dan Anaknya, Menyesal Lalu Minum Racun Rumput

• AKP Bobi Vaski Pranata Pasrah Dicopot Sebagai Kasat Intel Usai Resepsi Pernikahan Saat Pandemi

Plt Bupati Bangka Tengah Yulianto Satin didampingi sejumlah pejabat daerah dan organisasi masyarakat menyampaikan kata sambutan sekaligus mewakili pihak keluarga dan pemerintah daerah.

Dimakamkan sesuai protokol Covid-19

Ia mengucapkan maaf karena para pelayat hanya bisa mengantarkan almarhum hingga di luar area pemakaman.

"Sesuai protokol Covid-19, tidak semuanya bisa masuk ke lokasi pemakaman. Untuk itu kami mohon maaf dan dibukakan juga pintu maaf untuk pemimpim kami ini," ujar Yulianto.

Sekretaris Satgas Covid-19 Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa yang turut hadir di lokasi pemakaman mengatakan, almarhum meninggal dunia setelah empat hari dinyatakan positif Covid-19.

Pada hari pertama 27 September 2020, almarhum dilarikan ke rumah sakit karena faktor kelelahan. Uji swab pertama pun dilakukan dengan hasil negatif.

Kemudian dilakukan lagi uji swab hingga yang ke empat dinyatakan terkonfirmasi Covid-19. "Dari pemeriksaan ada gejala sesak dan diabetes juga," kata Mikron.

• Nagita Slavina Gemes Dengar Ucapan Sule Ke Nathalie Holshcer, Raffi Ahmad Bilang Bucin

• Sangsara Nadya Hidup dengan Perut Besar, Rizko DA Malah Kepergok Liburan Bareng Wanita, Cium Pipi!

• UPDATE Total Positif Covid-19 Kini Berjumlah 303.498 Orang, Provinsi Jambi 593 Kasus Positif

Ada riwayat perjalanan ke Yogyakarta

Hasil penelusuran tim Satgas diketahui Ibnu memiliki riwayat perjalanan ke Yogyakarta sebelum dinyatakan positif Covid-19.

Di samping itu Ibnu juga menghadiri serangkaian kegiatan yang cukup padat sebagai bupati maupun calon bupati.

Ibnu dalam pilkada 2020 berpasangan dengan Herry Elfian yang merupakan mantan anggota DPD RI.

Pasangan tersebut diusung koalisi 11 partai yakni Nasdem, Gerindra, Golkar, PPP, PKS, PAN, PKB dan partai non parlemen, Hanura, PKPI, Berkarya dan Perindo.

Ibnu Saleh - Herry Elfian berhadapan dengan kubu yang diusung koalisi PDI Perjuangan dan Demokrat, Didit Srigusjaya - Korari Suwondo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh Dimakamkan Saat Istri dan Anak Berjuang di Ruang Karantina"