Kisah Dramatis Sarwo Edhie Sang Penumpas PKI, Bertemu Anak DN Aidit, Ihlam Aidit Sampai Gemetar
Sejak awal Orde Baru, publik diberi tahu bahwa dalang Gerakan 30 September 1965 adalah PKI, yang berupaya mengkudeta pemerintahan RI
Kali ini Ilham sebagai komandan operasi dan Sarwo Edhie sebagai inspektur upacara.
Upacara dimulai pukul 07.00 WIB. Tapi pukul 06.00 WIB Sarwo sudah datang.
Sarwo memanggil Ilham dan mengajaknya berjalan ke balik sebuah tebing di Kawah Upas, Gunung Tangkuban Perahu.

Ilham gugup dalam pertemuan 10 menit itu.
Saat itu, Sarwo berkata bahwa dirinya hanya melaksanakan tugas dan kewajiban pada 1965 silam yang diyakininya benar.
Tapi setelah peristiwa itu, kata Ilham, Sarwo sadar bahwa yang dilakukannya itu salah.
Ilham terpana. Sarwo mengulurkan tangan, dan tangan Ilham gemetar.
Mereka bersalaman, dan berpelukan seperti tiga tahun silam.
Ilham masih ingat betapa suara Sarwo bergetar.
• Harga Getah Karet di Muaro Jambi Mulai Membaik, Rp 8.300 per Kilogram
Setelah itu, barulah ia menyadari betapa kabut pagi Kawah Upas yang hening sangatlah dingin.
"Saya memahaminya. Dan saya bisa memaafkan."
"Itulah kejadian paling penting dalam hidup saya," kata Ilham.
Sejak itu, Ilham makin sering bertemu dengan Sarwo Edhie.
Selain sebagai anggota kehormatan Wanadri, Sarwo juga adalah narasumber dalam pelatihan untuk esprit the corps untuk kalangan Wanadri.
"Saya makin mengerti beliau adalah seorang yang sangat setia kepada korps," kata Ilham.