Kesehatan
Dampak Negatif Penggunaan Kipas Angin Saat Tidur, Picu Serangan Asma dan Sakit Otot
Sejumlah efek negatif yang bisa didapatkan seseorang dari menyalakan kipas angin saat tidur malam
Sisi Buruk
Namun, kita juga disuguhkan sisi buruk dari kegiatan tidur dengan kipas angin menyala ini.
Akibat buruk, hal yang paling ringan dari keberadaan kipas angin saat beristirahat adalah suaranya yang terkadang membuat seseorang terganggu dan tidak bisa segera tertidur lelap.
Tapi alasan satu ini sering kali dikesampingkan daripada harus tidur basah karena keringat.
Dan berikut ini adalah sejumlah efek negatif yang bisa didapatkan seseorang dari menyalakan kipas angin saat tidur malam:
1. Picu serangan asma
Risiko ini akan semakin nyata ketika penggunaan kipas angin dibarengi dengan membuka jendela ruangan.
Bukan adanya angin dari dua sumber berbeda yang jadi masalahnya, melainkan debu yang masuk kemudian terkumpul dan terhambur oleh putaran baling kipas angin.
Arah hamburan debu-debu ini tentu menuju badan orang yang ada di hadapannya.
Di sinilah penggunaan kipas angin akan membahayakan orang yang memiliki asma dan alergi terhadap debu.
2. Membuat kering
Tidak bisa dimungkiri, adanya angin yang dihasilkan alat ini membuat kulit orang yang ada di sekitarnya menjadi kering.
Tidak hanya itu, jika kita tidur dalam kondisi mulut atau mata yang terbuka, kipas angin akan membuat dua bagian tubuh yang semestinya lembap dan basah itu menjadi kering.
Mulut akan memiliki bau yang tidak sedap, sementara mata bisa menjadi iritasi.
Sesungguhnya ini risiko ini bisa diminimalisasi dengan penggunaan humidifier di dalam ruangan berkipas.