23 Tahun Jelajah Barang Rongsokan, Sudirman Temukan Delapan Setrika Arang Asal Muaro Jambi
Ia menambahkan dari koleksi setrika arang ini, ada satu setrika dengan motif naga pada bagian badan setrika.
Penulis: A Musawira | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Pria bernama Sudirman (43) berprofesi sebagai mencari dan menjual barang rongsokan sejak 1997 sampai sekarang.
Sudirman tinggal di Desa Jambi Kecil RT 08 Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi.
Sejak menggeluti profesi ini, ia menemukan benda-benda antik dari hasil operasi mencari barang rongsokan.
Saat dikunjungi di rumah kediamannya ia memperlihatkan kepada tribunjambi.com setrika kuno yang masih menggunakan arang.
"Ini ada setrika lokal, saya punya delapan dari hasil membeli barang rongsokan dari masyarakat."
"Setrika ini berasal dari Muaro Jambi, karena waktu itu saya hanya keliling di daerah ini saja,” ujar Sudirman, Kamis (24/9/2020).

• 36 Balok Kayu Diangkut dari Hutan Sarolangun, Pelaku Divonis 2,5 Tahun Penjara
• Cerita Haru Ayah Geby, Sebelum Sang Anak Ditemukan Tewas Mengenaskan, Sempat Meminta Hal Ini
• Hotel di Kawasan Pasar Kota Jambi Kena Denda Rp10 Juta, Kasatpol PP Ungkap 3 Kesalahan Fatal
Sudirman mengatakan setrika arang ini didapatkannya sekitar 2002 saat itu masyarakat tidak menggunakan jenis setrika ini lagi, atau bahkan sudah rusak maka menjadi barang rongsokan di rumahnya.
“Seingat saya semua setrika arang ini peninggalan dari orang tua nya, karena yang jual sudah mempergunakan setrika listrik,” ucapnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa mendapatkan setrika arang ini dengan mudah pada 2002.
“Dalam satu bulan pernah dapat dua jenis setrika arang."
"Saya beli dengan harga sekitar Rp1 ribu perkilo waktu itu, saat ini saya jadikan koleksi pribadi di rumah, totalnya ada delapan," ujarnya.
Ia menambahkan dari koleksi setrika arang ini, ada satu setrika dengan motif naga pada bagian badan setrika.
“Bahanya kuningan, beda dengan setrika yang lain berbadan polos, bobotnya pun mencapai 10 kg, sepertinya jenis ini dengan harga tinggi pada waktu itu,” ujarnya.
Sekadar informasi, setrika kuno yang dimilikinya pernah ditawar kolektor dari harga Rp300 ribu - 1 juta, tetapi dirinya tidak menjual, karena menurutnya setrika ini barang berharga sepanjang ia mencari barang rongsokan.
Semua setrika arang yang dimilikinya masih berfungsi.
(tribunjambi.com/musa)
• Cerita Haru Ayah Geby, Sebelum Sang Anak Ditemukan Tewas Mengenaskan, Sempat Meminta Hal Ini
• 36 Balok Kayu Diangkut dari Hutan Sarolangun, Pelaku Divonis 2,5 Tahun Penjara
• Hotel di Kawasan Pasar Kota Jambi Kena Denda Rp10 Juta, Kasatpol PP Ungkap 3 Kesalahan Fatal