Mulai Bulan Depan, Pelaksanaan Ibadah Umroh Kembali Dibuka Perhari Hanya 6.000 Jamaah
Pelaksanaan ibadah umroh akan kembali digelar. Mulai 4 Oktober 2020 Kerajaan
TRIBUNJAMBI.COM - Pelaksanaan ibadah umroh akan kembali digelar.
Mulai 4 Oktober 2020 Kerajaan Arab Saudi membuka kembali ibadah umrah.
• Peruntungan Zodiak Kamis (24/9) - Sagitarius Jaga Kesehatan, Virgo Kelalaian Bisa Sebabkan Masalah
• Klinik Aborsi di Jakarta Sudah Gugurkan Puluhan Ribu Janin, Raup Uang Rp 10 Miliar, Berikut Faktanya
• Ancam Viralkan Foto Korban, Buruh Lepas di Sragen Ini Berhasil Cabuli 3 Wanita Bawah Umur di Kuburan
Rencana pembukaan kegiatan ibadah di tengah penyebaran virus corona yang belum usai tersebut disampaikan Kementerian Dalam Negeri Arab, Selasa (22/9/2020).
”Arab Saudi mengizinkan pelaksanaan umrah, ziarah ke Makkah dan Madinah, sepanjang tahun khusus warga Kerajaan Arab Saudi pada 4 Oktober," kata kantor berita negara SPA, dilansir Reuters, Rabu (23/9/2020).
Pembukaan tersebut rencananya dilakukan secara bertahap.
Pada tahap pertama, pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan pelaksanaan umrah khusus bagi warga
lokal.
Selain itu, per hari hanya 6 ribu jemaah saja yang diizinkan untuk mengikuti rangkaian ibadah umrah.
• Jaksa Pinangki Diduga Minta Suaminya Tukar Dollar AS Dari Djoko Tjandra, Ditransfer ke Rekening Ini
• Penambahan 4.465 Kasus Baru Positif Covid-19, Provinsi Jambi Bertambah Lagi 9 Orang Yang Terpapar
• REKOR BARU Penambahan 4.465 Pasien Covid-19, Ada Ribuan Klaster Penularan di Indonesia
"Kapasitasnya setara dengan sekitar 30 persen. Ini dilakukan dengan memperhitungkan tindakan pencegahan corona," lanjut SPA.
Adapun untuk pengunjung dari luar kerajaan Arab Saudi, rencananya akan diizinkan melaksanakan ibadah umrah mulai 1 November, ketika kapasitas umrah ditingkatkan menjadi 20 ribu jamaah per hari.
Kementerian menyatakan keputusan untuk melanjutkan umrah dilakukan sebagai tanggapan atas aspirasi umat Islam di dalam dan luar negeri.
Umrah, yang mengacu pada ziarah Islam ke Mekah sebenarnya dapat dilakukan kapan saja sepanjangtahun.
Kegiatan ibadah itu menarik jutaan Muslim dari seluruh dunia setiap tahun untuk datang ke Arab.
• Sebelum Wafat, Mantan Bupati Muarojambi Asad Syam Sempat Masuk Ruang IGD
• Ukuran Ariel Tatum Dibanding Anya Geraldine dan Wika Salim, Ternyata Selisih 5 dan 12 Cm
• Pengakuan Gatot Nurmantyo Dicopot dari Panglima TNI Gara-gara Ajakan Nonton Film G30S PKI
• Plt Gubernur Jambi Belum Ditunjuk Kemendagri, Fachrori Umar Ambil Cuti Sampai 5 Desember
Arab Saudi menghentikan umrah bagi warga negara asing sejak 27 Februari 2020 dan menangguhkan penerbangan internasional dari dan ke Arab Saudi.
Pada Maret 2020, Masjidil Haram ditutup hingga hari ini, dengan demikian ibadah umrah bagi penduduk
yang menetap di Saudi pun tidak bisa dilakukan.
Pada puncak haji lalu, Masjidil Haram hanya menerima seribuan jemaah haji terpilih.
Pengumuman Kemendagri terbaru, Arab Saudi akan mencabut sebagian penangguhan penerbangan internasional mulai 15 September.
Dalam penerbangan terbatas ini, hanya penerbangan untuk keperluan tertentu saja yang diizinkan dengan mematuhi protokol kesehatan ketat.
Arab Saudi baru mengakhiri semua pembatasan transportasi udara, darat, dan laut setelah 1 Januari 2021.
Sedangkan tanggal pastinya baru diumumkan Desember 2020.
Tunggu Daftar
Terkait rencana Pemerintah Arab Saudi membuka kembali pelaksanaan ibadah umrah, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Nizar Ali menyatakan, pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari otoritas Arab Saudi terkait pemberian izin untuk memberangkatkan jemaah umrah dari Indonesia.
Menurut Nizar, Kemenag, masih menunggu daftar negara yang diperbolehkan memberangkatkan jemaah umrah.
"Kami masih menunggu rilis dari Kemenkes Saudi. Kami berharap Indonesia termasuk yang mendapat izin memberangkatkan," kata Nizar dalam keterangan resminya, Rabu (23/9/2020).
Nizar mengatakan bahwa pihak Saudi akan mengeluarkan daftar resmi negara manasaja yang akan mendapatkan izin memberangkatkan jemaah umrah.
Kalaupun Indonesia diperbolehkan mengirim jemaah umrah, menurut Nizar yang akan diprioritaskan adalah calon jemaah umrah yang gagal berangkat akibat moratorium karena ada pandemi Covid-19.
"Pasti prioritas utama adalah 34 ribu jemaah yang tertunda berkat moratorium karena covid-19 ini akan menjadi prioritas pertama," katanya saat ditemui usai rapat dengan Komisi VIII DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Nizar memastikan, saat ini Kemenag sudah menutup sistem pendaftaraan umrah.
Nantinya, pendaftaran umrah akan kembali dibuka usai memberangkatkan 34.000 calon jemaah yang belum sempat menunaikan ibadah umrah.
"Makanya kita menutup sistem kita tidak boleh ada pendaftaran umroh sebelum ada kejelasan. Nanti kita buka lagi
sambil memberangkatkan jemaah yang tertunda tadi. 34 ribu jemaah," ucapnya.
Nizar juga menyebut bahwa selama ini Kemenag terus berkoordinasi dengan Konsul Haji KJRI Jeddah, maskapai penerbangan maupun Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU). Koordinasi itu, kata dia, terus dilakukan untuk membahas terkait prioritas pemberangkatan jemaah umrah yang sempat tertunda sejak 27 Februari 2020 silam.
"Serta penerapan protokol kesehatan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19. Kami sudah minta ke Konsul Haji KJRI untuk ikut memantau kemungkinan Indonesia mendapat izin memberangkatkan jemaah umrah," kata dia.
Artikel ini telah terbit di TRIBUNNEWS.COM dengan judul Ibadah Umrah Dibuka Lagi Mulai 4 Oktober, Kemenag Prioritaskan 34 Ribu Jemaah yang Gagal Berangkat