Napi Suspect Covid-19 Meninggal, Rencana Rapid Test Massal di Lapas Tebo Tak Ada Tanggapan
S pasien suspect Covid-19 asal Lapas Kelas IIB Muara Tebo meninggal di rumah sakit umum Sulthan Thaha Syaifudin Tebo.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Teguh Suprayitno
lihat foto
Napi Suspect Covid-19 Meninggal, Rencana Rapid Test Massal di Lapas Tebo Tak Ada Tanggapan
TRIBUNJAMBI.COM, TEBO - S pasien suspect Covid-19 asal Lapas Kelas IIB Muara Tebo meninggal di rumah sakit umum Sulthan Thaha Syaifudin Tebo.
Berdasarkan penuturan Kepala Lapas Kelas IIB Muara Tebo, M Najib menyampaikan sejak dinyatakan reaktif pernah mengajukan rapid test kepada Rumah Sakit Umum, Sultan Thaha Syaifuddin Tebo.
Namun sampai sekarang permohonan pihak Lapas tersebut belum mendapat respon dari pihak rumah sakit.
Bahkan kata Kalapas, almarhum pernah masuk dalam ruang isolasi pasca dinyatakan reaktif rapid tes Covid-19.
"S Sempat dirawat di ruang isolasi pasca keluar dari rumah sakit yang pertama, ini dilakukan karena pihak Rumah Sakit Umum Sulthan Thaha Syaifuddin Tebo dinyatakan reaktif," ujarnya.
• Pilkada Batanghari, KPU Tetapkan Tiga Paslon Memenuhi Syarat
• Bawaslu Ingatkan Tim Pemenangan Paslon di Pilkada Tanjabbar Segera Lepas APS
• Cek Endra-Ratu Munawaroh Jadi Pasangan Terkaya di Pilgub Jambi, Segini Hartanya
Rapid test yang diajukan oleh Lapas itu untuk Narapidana yang berada satu sel dengan dengan almarhum.
"Rencana kita mau rapid test yang satu sel dengan almarhum, namun sampai sekarang belum ada respon," katanya.
Diakui Najib, jika Lapas Kelas IIB Muara Tebo telah melaporkan almarhum ke Kanwil Jambi. Namun sampai sekarang belum ada instruksi yang diterima.
Sementara itu rencananya jika S kondisinya membaik, pihak Lapas akan memasukkan namanya kedalam program asimilasi.
"Selain karena telah memenuhi syarat untuk mendapatkan asimilasi, S juga bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik. Karena menurut riwayat S menderita penyakit jantung dan sesak napas," tandasnya. (Tribunjambi.com/ Darwin Sijabat)
