"Pak, Ada Pasukan Tjakrabirawa", Mencekam, Kronologi Penculikan Para Jendral Saat G30 S/PKI
Sang istri berbisik pada Nasution mengatakan bahwa ada pasukan Tjakrabirawa
Sasaran mereka adalah Jenderal A.H Nasution, Menteri Pertahanan Letnan Jenderal Ahmad Yani, Panglima Angkatan Darat dan lima staf umum Angkatan Darat Mayor Jenderal Siswondo Parman, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Harjono, Mayor Jenderal R. Soeprapto, Brigadir Jenderal Soetojo Siswomihardjo dan Brigadir Jenderal Donald Ishak Pandjaitan.
Kronologi Penculikan Letjen Ahmad Yani
Pasukan yang akan menangkap Letjen Ahmad Yani telah berada di rumahnya di Jalan Lembang.
Pemimpin Regu Aisten Letnan Satu Mukidjan yang membawahi sekitar satu setengah kompi pasukan yang dibawa dengan dua truk dan dua bus.
Mukidjan kemudian membagi regu menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama menjaga bagian belakang, kelompok kedua menjaga bagian depan rumah dan kelompok ketiga yang dipimpin langsung oleh Mukidjan serta Sersan II Raswad masuk ke halaman utama dan masuk rumah.
Mereka langsung berbincang-bincang dengan para pengawal Yani dan mengatakan bahwa ada pesan penting dari presiden.
Saat para pengawal lengah, mereka kemudian disekap dan senjatanya dilucuti.
Saat Letjen Ahmad Yani muncul, Ruswad segera memberitahu bahwa Presiden Sukarno sangat membutuhkan Letjen Ahmad Yani sekarang juga.
Yani kemudian minta izin untuk mandi dan berganti pakaian, namun permintaannya ditolak.
Ketika Yani meminta izin untuk berganti pakaian, hal ini juga ditolak.
Letjan Yani geram dan memukul salah seorang di antara mereka.
Yani kembali ke kamar dan langsung menutup pintu kaca.
Saat itulah, Raswad memerintahkan Sersan Dua Gijadi untuk menembak.
Tujuh peluru menembus kaca dan akhirnya membunuh Yani.