Kisah Anggota Kopassus, Melakukan Penyamaran Di Kawasan Musuh Selama 1 Tahun Tanpa Ketawan
Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke wilayah Aceh untuk mencari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebu
TRIBUNJAMBI.COM - Sersan Badri (nama samaran) merupakan intelijen andalan pasukan elite TNI AD.
Dia mendapat tugas berat, masuk ke wilayah musuh seorang diri.
• Fasha dan Keluarga Diisolasi di RS Abdul Manap, Kolega Diimbau Tak Kirim Papan Bunga
• Viral, Jadwal Jokowi dan BTS Sepanggung di Sidang Umum PBB, Jadi Pembicara, ARMY Beri Pesan Ini
• MENGUAK Cara China Cegah Virus Corona, Terhitung Sudah 6 Bulan Klaim Tak Ada Pasien Positif Covid-19
Saat itu, Kopassus mengirimkan intelijen tempur ke wilayah Aceh.
Anggota Sandhi Yudha Kopassus ini dikirim ke wilayah Aceh untuk mencari informasi di lapangan, yang kemudian jadi satu di antara bahan menentukan sebuah kebijakan.
Peru diketahui, intelijen terbagi dua jenis, yaitu intelijen sipil dan militer dengan tugas dan peranan masing-masing berbeda.
Sampai kini, hanya beberapa negara yang memiliki pasukan intelijen tempur super rahasia, di antaranya Kopassus, yang keberadaannya sulit diungkap.
Bagi pasukan intelijen, kerahasiaan merupakan 'napas utama'.
Berkat informasi intelijen tempur pasukan elite TNI AD, banyak operasi yang dilakukan Kopassus berhasil dengan gemilang.
Termasuk penyelesaian pertikaian bersenjata di Aceh beberapa tahun lalu.
Kisah-kisah menarik pasukan elite Indonesia ini memang tak sedikit yang luput dari perhatian publik.
Seperti kemampuan intelijen tempur yang tak diragukan lagi.
Satu di antaranya kisah Sersan Badri (bukan nama sebenarnya), anggota satuan intelijen Kopassus atau Sandhi Yudha.
Sabar, penyamaran satu tahun
Sersan Badri ditugaskan untuk masuk ke lingkaran utama Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2003.
Sebelum ditumpas habis, GAM sempat berulah beberapa kali di Aceh.
Basis militer mereka berada di Lhokseumawe.