Es Krim Bikin Demam pada Anak-anak? Ini Fakta-faktanya

Hal ini karena pada dasarnya demam disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, bukan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Editor: Nani Rachmaini
thinkstockphotos
Ilustrasi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Es krim banyak disukai mulai dari kalangan anak-anak hingga dewasa karena rasanya yang enak dan tentunya warnanya juga menggugah selera.

Bicara soal es krim, mungkin kita sering dengar larangan orangtua untuk tidak memakan es krim saat sakit demam.

Alasan dibalik pelarangan itu karena konon es krim bisa memperburuk demam.

Ternyata itu tidak benar, menurut medis es krim justru baik dikonsumsi saat demam.

Hal ini karena pada dasarnya demam disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, bukan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Demam sendiri sebenarnya adalah pertanda bahwa sistem imun tubuh sedang memerangi peradangan atau infeksi yang sedang terjadi di dalam tubuh.

https://cdn-2.tstatic.net/makassar/foto/bank/images/yuk-buat-es-krim-sendiri-di-rumah-mudah-dan-praktis-tanpa-pakai-mesin.jpg
Ilustrasi-Es Krim dengan warna yang menggugah selera. (Istimewa)

Avanza Terbakar di Jalan Ness Muhajirin Tadi Malam Belum Diketahui Penyebabnya

Dampak Covid-19 Kelompok Sanggar Seni di Muaro Jambi Ikut Terpuruk, Tak Dapat Bantuan Sama Sekali

Adapun penyebab demam yang paling umum adalah infeksi bakteri yang menyebabkan radang tenggorokan dan infeksi virus ringan, seperti flu atau pilek yang bisa membaik dalam beberapa hari.

Jika kita sedang demam, sebenarnya boleh saja mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin salah satunya es krim.

Karena tidak akan menyebabkan atau memperparah infeksi dalam tubuh kita.

Manfaat Makan Es Krim Saat Demam

Makan es krim secukupnya saat demam ternyata bermanfaat buat kondisi tubuh kamu, lho.

Ini tiga manfaat es krim saat demam:

1. Mencegah Dehidrasi

Suhu tubuh yang meningkat saat demam membuat kamu berkeringat lebih banyak dan jadi lebih sering buang air kecil.

Akibatnya, kamu berisiko mengalami dehidrasi karena kehilangan banyak cairan.

Padahal, mulut kamu mungkin terasa tidak enak bila hanya minum banyak air putih saja.

Nah, mengisap es potong atau makan sorbet yang juga mengandung banyak air saat demam bisa membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang sekaligus memberikan rasa yang enak di mulut.

Bagi anak-anak yang enggan minum banyak air putih saat demam, makan es krim bisa menjadi solusi yang terbaik.

2. Menambah Asupan Kalori

Saat sedang sakit atau demam, kamu memerlukan asupan kalori yang cukup agar bisa melawan penyakit yang menjadi penyebab demam.

Nah, es krim merupakan salah satu sumber kalori yang disukai semua orang, apalagi anak-anak.

Karena itu, makan es krim bisa menjadi solusi bagi anak-anak atau orang dewasa yang tidak memiliki nafsu makan saat sakit.

3. Membantu Mengurangi Nyeri di Tenggorokan

Demam seringkali hadir disertai dengan radang tenggorokan.

Di saat seperti ini, makanan dan minuman dingin seperti es krim bisa membantu meredakan rasa nyeri saat menelan.

https://cdn-2.tstatic.net/makassar/foto/bank/images/sakit-demam.jpg
ilustrasi demam. (SHUTTERSTOCK)

Meski bermanfaat, ada hal-hal yang perlu kamu perhatikan bila ingin makan es krim saat demam:

Pilihlah es krim yang tidak mengandung gula tinggi.

Pilih es krim yang rendah lemak.

Meski bermanfaat, es krim bukanlah obat.

Jangan makan es krim terlalu banyak.

Makan es krim juga harus diiring dengan pola makan sehat dan bergizi seimbang. (*)

TRIBUNJAMBI.COM - Kelelahan, sakit kepala dan demam, disebut sebagai gejala Covid-19 yang paling umum terjadi pada pasien anak.

Menurut sejumlah peneliti, beberapa pasien anak lainnya juga mengalami batuk atau kehilangan kemampuan mengecap atau mencium.

Menurut para peneliti di balik aplikasi studi gejala Covid-19, data terbaru tersebut menunjukkan bahwa penyakit tersebut muncul secara berbeda pada anak dan orang dewasa.

BREAKING NEWS Warga Bungo yang Diduga Terpapar Covid-19 Dibawa ke RSUD H Hanafie

Update Kasus Foto Bugil Istri Kades di Muarojambi, Ketua LAM Muarojambi: Tak Ada Sanksi

"Kita harus mulai menyampaikan kepada orang-orang bahwa gejala kunci berbeda pada setiap usia, sehingga orang-orang jangan terpaku dengan gejala seperti demam, batuk dan kesulitan mencium." Demikian diungkapkan oleh Professor Tim Spector dari King's College London, yang memimpin studi, seperti dilansir Guardian.

Temuan terdebut didasari laporan gejala pada 198 anak yang dites positif mengidap Covid-19, dari hampir 16.000 anak yang dites.

Tim peneliti mengatakan, orang tua dapat menguji anak-anak mereka pada saat yang sama ketika mereka sendiri mengambil tes.

Artinya, mereka tetap perlu diuji meski tidak menunjukkan gejala.

Sepertiga anak-anak yang dites positif tidak menunjukkan gejala.

Namun selain itu, tim menemukan bahwa anak-anak yang menunjukkan gejala, memiliki gejala yang berbeda dari orang dewasa.

Download Lagu MP3 Nella Kharisma 24 Lagu Full Album, Ada Video Dangdut Koplo Terbaru Via Vallen

Toyota Luncurkan New Yaris, Update Harga Toyota Yaris September 2020 Mulai Rp 260 Jutaan

Lebih dari separuh anak (55 persen) dengan gejala positif mengalami kelelahan, sementara 54 persennya mengalami sakit kepala dan hampir setengahnya mengalami demam.

Sakit tenggorokan hanya muncul pada sekitar 38 persen anak dengan gejala, sementara hampir 35 persen melewatkan makan, 15 persen mengalami ruam kulit yang tidak biasa, dan 13 persen mengalami diare.

Sebaliknya, tim peneliti menemukan bahwa gejala paling umum pada orang dewasa adalah kelelahan, sakit kepala, batuk terus-menerus, sakit tenggorokan, dan kehilangan penciuman.

Spector mencatat bahwa dari anak-anak yang dites positif dan memiliki gejala, sekitar setengahnya tidak memiliki salah satu dari tiga gejala utama Covid-19 yang ada di daftar National Health Service.

Maka, orangtua perlu menyadari perbedaan gejala ini.

“Yang ingin kami lakukan di sini bukanlah mendorong anak-anak untuk menjalani tes, tetapi menjauhkan mereka dari sekolah (jika menunjukkan gejala),” katanya.

Spector mengatakan, perbedaan gejala berdasarkan usia mungkin karena adanya perbedaan cara sistem kekebalan tubuh dalam menanggapi virus.

Tim peneliti meminta orangtua melacak gejala anak-anak mereka melalui aplikasi untuk membantu tim menemukan wabah di sekolah dengan cepat.

Ketua Royal College of General Practitioners Prof Martin Marshall adalah salah satu pihak yang menyambut baik hasil penelitian ini.

Menurutnya, temuan tim peneliti bisa bermanfaat bagi para dokter untuk menangani Covid-19 di lapangan.

"Memahami bahwa anak-anak mungkin menunjukkan gejala yang berbeda dengan orang dewasa berguna agar dokter dan tim, serta kolega spesialis anak kami mampu mengidentifikasi virus pada anak-anak dan meresponsnya dengan tepat,” kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelelahan dan Sakit Kepala, Gejala Umum Covid-19 pada Anak",

(Andkp/Tribunjualbeli.com)

Artikel ini sudah tayang di Tribunjualbeli.com dengan judul Makan-es-krim-saat-demam-disebut-bisa-mempercepat-kesembuhan-ini-penjelasan-medis,".

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Disukai Anak-anak, Tapi Bolehkah Makan Es Krim Saat Demam? Ini Penjelasannya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved