Berita Muaro Jambi
Tujuh Kecamatan di Muaro Jambi Dapat Bantuan Program Pisew dan Kotaku dari Kementrian PUPR
Pisew adalah program bantuan insfrastruktur berbasis masyarakat yaitu program pengembangan sosial ekonomi wilayah yang menghubungkan antara desa yang
Penulis: Hasbi Sabirin | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Sebanyak tujuh kecamatan yang terdiri 15 desa yang tersebar di wilayah Kabupaten Muaro Jambi mendapatkan bantuan Pisew atau Program Pengembangan Instalatur Sosial Ekonomi Wilayah.
Pisew adalah program bantuan insfrastruktur berbasis masyarakat yaitu program pengembangan sosial ekonomi wilayah yang menghubungkan antara desa yang ada di wilayah Kabupaten Muaro Jambi.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Muaro Jambi Riduwan mengatakan program ini adalah dari kementrian PUPR dan program ini juga sudah berjalan di Kabupaten Muaro Jambi.
• JADWAL Sociedad vs Real Madrid, Preview 7 Pemain Absen, Kabar Buruk dari Zidane, & Prediksi Line Up
• Banyak Potensi Pelanggaran Pilkada Jambi, Ini Kata Pengamat
• Sinsen Kenalkan Kecanggihan Teknologi M-Bike dan Honda CBR250RR SP Quick Shifter
Untuk program Pisew tersebut tersebar di beberapa kecamatan yakni Kecamatan Mestong, Kumpeh Ulu, Sungai Gelam, Kumpeh, Maro Sebo, Jaluko, dan Sekernan.
"Masing-masing kecamatan terdapat dua desa di dalamnya yang mendapatkan bantuan sebesar 600 juta dan secara keseluruhannya senilai Rp 4,2 miliar," jelasnya Minggu (20/9/2020)
"Bantuan ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat misalnya bangun pasar, bangun jalan,yang menghubungkan desa satu dan desa laninya. Bisa dalam bentuk jembatan gantung, secara umunya dalam bentuk instruktur sosial yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," tuturnya.
Ia juga mengatakan selain program Pisew, tiga kecamatan yang terdiri tiga desa dan kelurahan di Muaro Jambi juga mendapatkan bantuan program Kotaku, singkatan Kota Tanpa Kumuh.
Yakni Kecamatan Jaluko, Kumpeh Ulu, dan Sekernan masing-masing kecamatan terdapat satu desa atau kelurahan dengan bantuan sebanyak Rp 1 miliar, sehingga secara keseluruhan jumlahnya sebanyak Rp 3 miliar.
Program Kotaku misalnya disamping rumah masyarakat yang sudah dibedah, namun didalam itu harus ada juga kegiatan ekonominya, lingkungannya harus bersih, ada sanitasi air bersihnya, ada drainase jalan lingkungannya.
Kita berharap program ini bisa bersinergitas antara pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat dari program ini juga tidak hanya berdampak pada bedah rumah namun akan berdampak juga terhadap perekonomian masyarakat. Sehingga program ini bisa terwujudnya kesejahteraan masyarakat," tutupnya.