Hari Raya Galungan dan Kuningan

Hiasan Penjor Berjejer di Depan Rumah Saat Hari Raya Galungan, Ini Makna Penjor Sebenarnya

Penjor ini simbol dari keagungan atas kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan.

Editor: Nurlailis
Tribun Jambi
ilustrasi - Perayaan Hari Raya Galungan selalu identik dengan hiasan penjor yang berjejer rapi di depan rumah warga beragama Hindu, khususnya di Bali. 

TRIBUNJAMBI.COM - Perayaan Hari Raya Galungan selalu identik dengan hiasan penjor yang berjejer rapi di depan rumah warga beragama Hindu, khususnya di Bali.

Bagi umat Hindu di Bali dan di Tanah Air, Hari Raya Galungan, merupakan hari kemenangan dharma.

Hari Raya Galungan jatuh pada hari ini Rabu (16/9/2020). Sedangkan Hari Raya Kuningan jatuh pada Sabtu (26/9/2020).

Kumpulan Ucapan Selamat Hari Raya Galungan dan Kuningan Berbahasa Bali dan Bahasa Indonesia

Sama-Sama Hari yang Disucikan Umat Hindu, Ini Perbedaan Hari Raya Galungan dan Hari Raya Kuningan

Ada yang berbeda pada perayaan Hari Raya Galungan tahun ini karena pandemi Covid-19, penjor dibuat lebih sederhana dari tahun-tahun sebelumnya.

Dilansir Kompas TV, Selasa (15/9/2020), di tengah pandemi Covid-19, banyak warga yang membuat penjor sederhana karena keterbatasan ekonomi.

"Jika pada pandemi ini penjor yang dibuat sederhana tidaklah menjadi permasalahan, asalkan kelengkapan penjor lengkap," kata Ida Pedanda Gede Wayahan Wanasari.

Apa itu penjor dan maknanya dalam perayaan Galungan?

Dilansir Kompas.com (9/2/2016), penjor adalah bambu melengkung panjang yang dihiasi rangkaian janur.

Selain itu, penjor juga dilengkapi dengan beberapa hasil bumi seperti kelapa, padi, pisang, dedaunan dan lainnya.

Tradisi Ngelawar di Berbagai Perayaan Masyarakat Bali Seperti Hari Raya Galungan, Ini Maknanya

Penjor ini simbol dari keagungan atas kemenangan dharma atau kebaikan melawan adharma atau keburukan.

Menurut tokoh spiritual Jro Gede Nadi, penjor wajib ada di setiap rumah jika hari raya Galungan.

Itu adalah simbol kekuatan atas kemenangan dharma melawan adharma, kebaikan melawan keburukan.

Dikutip Harian Kompas, Rabu (27/6/2007), Galungan pada intinya adalah perayaan kemenangan dharma (perbuatan baik) atas adharma (perbuatan jahat).

Asal kata Galungan

Perayaan Galungan digelar untuk memperingati kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan) bagi umat Hindu, sekaligus rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa atas ciptaan alam semesta beserta isinya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved