Tragedi G30S PKI
Kisah Kekejaman G30S/PKI, Yasin Saksi Hidup Tragedi Berdarah Itu, Dulu Dijanjikan Ini Bila Bergabung
Kisah Kekejaman G30S/PKI, Yasin Saksi Hidup Tragedi Berdarah Itu, Dulu Dijanjikan Ini Bila Bergabung
TRIBUNJAMBI.COM, CIPAYUNG - Tepat di bulan ini pada setiap tahunnya, menjelang akhir September sampai awal Oktober, isu komunis atau komunis bangkit di Indonesia muncul dan ramai di dunia maya.
Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) masih teringat jelas bagi sejumlah orang.
Terutama mereka yang memang bermukim di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.
Sebanyak 7 jenderal atau dikenal dengan Pahlawan Revolusi meninggal dunia.
• Menguak Siapa Sebenarnya Tan Malaka? Tokoh Aliran Kiri yang Dipuji Soekarno hingga Bung Hatta
• Reaksi Ustaz Abdul Somad Jadi Sorotan, Tanggapi Penusukan yang Dialami Syekh Ali Jaber di Lampung
• Postingan Ustaz Abdul Somad Doakan Syekh Ali Jaber Mendadak Viral, Ternyata Begini Isinya!
Ketujuh jenderal itu, di antaranya Jenderal TNI Ahmad Yani, Letnan Jenderal Anumerta Suprapto, Letnan Jenderal M.T. Haryono, Letnan Jenderal S Parman, Mayor Jenderal D.I. Panjaitan, Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo, dan Kapten Pierre Tendean.
Yasin (70), menjadi satu diantara saksi mata keganasan PKI yang masih hidup hingga saat ini.
"Sebenarnya banyak yang lihat PKI dulu seperti apa," ujar Yasin kepada TribunJakarta.com, Senin (3/2/2020).
"Tapi ya namanya sudah tua dan faktor usia banyak juga yang sudah meninggal."
"Di sekitar Lubang Buaya sisa teman saya kecil aja bisa dihitung," sambung Yasin.
Menurut Yasin, ketika PKI mengeksekusi para jenderal, perhatian masyarakat sekitar sempat dialihkan.
Semuanya bentuk pengalihan terbilang sudah terencana.
Sebab, jauh sebelum tragedi tersebut, tepat di Lubang Buaya dibuatkan pagelaran kesenian dan layar tancap.
"Pada masa itu kan tonton dan pasukan berpakaian tentara menjadi hal wajar yang kita lihat."
"Cuma kita enggak tahu kalau di tempat yang sekarang jadi Monumen Pancasila Sakti itu markasnya PKI juga."
"Pokoknya yang saya ingat di lokasi itu ramai terus," sambungnya.