Saat Kopassus, Kopaska dan Denjaka Bergabung, Perompak Somalia Tak Berkutik

Atas permintaan kepala negara, satuan elite TNI dari dua matra pernah bergabung dalam sebuah operasi berbahaya, Peristiwa itu terjadi pada 16 Maret

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
kompasiana
ILUSTRASI Prajurit Kopassus. Identik dengan baret merah. 

 Satgas Muhibah yang melakukan pengintaian terus memberi laporan perkembangan.

Selain penyiapan operasi militer, pihak PT Samudera Indonesia juga melakukan negosiasi dengan para perompak, mengingat keselamatan ABK harus diutamakan.

Akhirnya, pada 30 April, PT Samudera Indonesia melakukan pembayaran kepada para perompak.

Namun, di tengah waktu itu, para perompak terjadi perselisihan.

Pembebasan kapal dan ABK menjadi kian tak pasti.

tribunnews
Ilustrasi Perompak Somalia (npr.org)

Ada kemungkinan setelah dibebaskan akan ada kelompok perompak lain yang menyandera.

Saat itu, pasukan Denjaka (Detasemen Jalamangkara) segera mengejar para perompak yang turun dari MV Sinar Kudus, sekaligus mencegah pembajakan ulang.

Sejumlah perahu milik perompak dikejar dan ditenggelamkan. Para perompak juga dihabisi.

Satgas Merah Putih melakukan operasi militer dan melakukan pengejaran hingga ke garis pantai Somalia, setelah para sandera dibebaskan

 Atas keberhasilannya membebaskan seluruh ABK, Kolonel Laut (Pelaut) Achmad Taufiqoerrochman diberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi menjadi Laksamana Pertama TNI.

Presiden juga memberikan tanda jasa Santi Dharma.

Tanda jasa itu untuk Letkol (Infanteri) Sabri (Danton Ban Sat-801/Gultor), Kolonel (Marinir) Suhartono, (Dandenjaka) dan Letkol (Penerbang) Ronald Lucas Siregar (Pilot Boeing 474-400) yang bertugas dalam misi pembebasan itu.

Kemampuan Denjaka

Kursus awal

- Intelijen

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved