Nafsu Birahi Tak Terbendung, Sopir Ambulans Perkosa Gadis Positif Corona Saat Menuju Rumah Sakit
Polisi mengatakan bahwa pelaku membawa ambulansnya ke tempat sepi dan kemudian melakukan aksi pemerkosaan terhadap gadis 19 tahun itu.
TRIBUNJAMBI.COM - Tak tahan menahan nafsu, sopir ambulans ini nekat memperkosa seorang wanita yang positif Covid-19.
Parahnya lagi, gadis yang diperkosa itu masih berumur 19 Tahun.
Insiden tak senonoh terjadi saat gadis itu dibawa ke rumah sakit di India pada Sabtu (5/9/2020) malam.
Pengemudi ambulans itu diidentifikasi bernama Noufal (28), yang merupakan bagian dari layanan ambulans 108 Kerala.
Dalam laporan The News Minute, Senin (7/9//2020), terduga pelaku telah ditangkap oleh polisi.
• Borok Paula Verhoeven Akhirnya Dibongkar Baim Wong, Curhat Soal ART Minta Pulang Tak Ada yang Betah
• Misteri Final All England 1976 Liem Swie King vs Rudy Hartono Masih Belum Terpecahkan Hingga Kini
• Indekos Bersama, Remaja Ini 9 Kali Jual Pacarnya ke Pria Hidung Belang Seharga Rp 300 Ribu
• Gadis Cantik Menghilang Sejak Kamis Kemarin, Sang Ibu Sebar Nomor Telepon dan Berdoa yang Terbaik
Menurut polisi, dua wanita yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 da dibawa ke RS dengan menggunakan ambulans.
Satu dari pasien tersebut telah diantar ke rumah sakit, kemudian korban dijemput karena memiliki gejala parah.
Saat dalam perjalanan ke rumah sakit, pelaku diduga melakukan pemerkosaan terhadap korban.
Polisi mengatakan bahwa pelaku membawa ambulansnya ke tempat sepi dan kemudian melakukan aksi pemerkosaan terhadap gadis 19 tahun itu.
"Sekitar pukul 11.30 malam kedua wanita itu dijemput. Dia melakukan aksi bejatnya di tempat sepi dan kemudian mengantarkannya di RS Pandalam.
Polisi langsung menangkap pelaku pada malam yang sama. Ini adalah insiden yang bejat," kata polisi
Petugas mengatakan korban mengalami luka-luka, namun kondisinya stabil.
Noufal, yang merupakan penduduk asli Kayamkulam di Alappuzha, mengakui perbuatannya.
Menyusul insiden tersebut, Menteri Kesehatan Kerala, KK Shailja mengatakan kepada media bahwa, pihaknya akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mencegah kejahatan semacam itu di masa mendatang.
"Untuk mencegah kontak fisik, orang lain tidak diizinkan naik dengan pasien covid di dalam satu ambulans.