Pesta Seks Sesama Jenis Gunakan Kode Sandi Khusus
Polisi menyatakan, para penyelenggara mengemas pesta seks gay itu sebagai sebuah permainan.
TRIBUNJAMBI.COM - Polisi telah menetapkan sembilan tersangka terkait penyelenggaraan pesta seks gay itu.
Ketua panitia pesta seks tersebut berinisial TRF rupanya pernah belajar di Thailand untuk membuat sebuah acara serupa.
"Hasil keterangan awal kepada ketua inisial TRF ini bahwa memang yang bersangkutan ini pernah belajar di Thailand dan ini yang dia praktikkan sejak tahun 2018 lalu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus pada Rabu (2/9/2020).
• Tak Ada Listrik, Puluhan SAD di Merangin Ancam Tinggalkan Rumah yang Dibangun Pemerintah
• Mpu Kusuma Meninggalkan Jejak Inskripsi di Candi Kedaton Muaro Jambi
Polisi menyatakan, para penyelenggara mengemas pesta seks gay itu sebagai sebuah permainan.
"Jadi mereka ini bukan untuk mencari keuntungan ya, tapi memang untuk kesenangan," tegas Yusri.
Lebih lanjut, Yusri menyatakan terdapat satu dari sembilan penyelenggara pesta itu yang terbukti positif HIV/AIDS.
Tersangka itu nantinya akan ditempatkan di sel yang berbeda dengan tahanan lainnya.
"Dari sembilan penyelenggara ini, ada satu yang terkena HIV. Untuk penempatan yang bersangkutan (di tahanan) kita tempatkan sendiri, kita pisahkan dari yang lain," tegas Yusri.
Sementara itu, Wakil Direktur Resese Kriminal Umum AKBP Jean Calvijn menyatakan, komunitas itu telah menggelar acara pesta seks sebanyak enam kali.
Para peserta pesta gay tersebut berkomunikasi dalam grup WhatsApp dan komunitasnya memiliki Instagram.
"Untuk tahun 2020 itu sudah dua kali. Tempat berpindah-pindah di Jakarta," imbuh Jean Calvijn.
Puluhan pria diamankan diduga terkait pesta seks sesama jenis di Kuningan, Jakarta Selatan pada Sabtu (29/8/2020). (istimewa via Tribunnews)
Saat ini Polda Metro Jaya masih mengusut soal keterlibatan komunitas penyuka sesama jenis lainnya dalam pesta tersebut.
"Kami masih dalami ada atau tidak komunitas lain. Ini masih kita gali," ujar Jean Calvijn dilansir dari Kompas.com.
Hingga kini, keterlibatan dalam pesta seks sejenis itu dilakukan oleh satu komunitas yang terbentuk sejak Februari 2018 lalu.