Berita Viral

Ramlan Penasaran Ada Anjing Menyalak Terus, Ternyata Buaya 4,5 Meter Nyasar Parit

Warga RT 19, Dusun Keman, Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, itu tak menyangka penampakan yang muncul di dekat rumah mereka.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Duanto AS
ist
Penampakan buaya sepanjang 4,5 meter di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, Rabu (2/9/2020). 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Anjing peliharaan Ramlan dan Jirin menggonggong terus pagi itu.

Warga RT 19, Dusun Keman, Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim, itu tak menyangka penampakan yang muncul di dekat rumah mereka.

Pagi itu warga setempat geger. Seekor buaya muncul di sebuah anak parit.

Ini Penjelasan BKSDA Soal Temuan Buaya 4,5 Meter di Tanjabtim yang Nyasar ke Permukiman Warga

Klarifikasi Rieta Amilia, Nagita Slavina & Raffi Ahmad Soal Postingan Gideon Tengker, Kondisi Sakit

Banyak Temuan Sejarah, Pemkab Tanjabtim Lakukan Ini Untuk Penyelamatan Situs

Awal mula buaya di Tanjabtim sepanjang 4,5 meter yang terjebak di parit primer itu ditemukan Ramlan dan Jirin, warga setempat, Rabu (2/9/2020) pukul 05.00 WIB.

Pagi itu anjing peliharaan milik mereka menyalak terus menerus.

Akhirnya timbul penasaran sang pemilik untuk melihat ke asal suara, yaitu lokasi sungai.

"Ternyata anjing itu menggonggong sambil mengejar buaya tersebut, sehingga pak Ramlan dan Pak Jirin mendatangi lokasi anjing tersebut. Buaya itu tidak bisa ke mana-mana lagi, karena sudah terjebak di parit kecil," ujar Kepala Desa Catur Rahayu, Suprianto.

Setelah temuan tersebut, Ramlan dan Jirin memberitahukan kepada warga lainnya.

Selanjutnya, ia melaporkan kepada pihak BKSDA Provinsi Jambi.

Ikat mulut dan kaki

Sambil menunggu datangnya petugas BKSDA, warga setempat mengamankan buaya itu.

Warga mengikat mulut dan kaki buaya.

"Setidaknya kita melakukan penanganan awal, karena banyak warga yang datang untuk melihat, apalagi anak-anak. Takutnya nanti bisa membahayakan bagi anak-anak," jelasnya.

Penampakan buaya muara sepanjang 4,5 meter yang ditemukan warga di Tanjabtim.
Penampakan buaya muara sepanjang 4,5 meter yang ditemukan warga di Tanjabtim. (ist)

Sebenarnya, tambah Kades, buaya di desanya kerap menampakkan diri, sehingga warga sekitar sering resah.

Terakhir pada 2005 silam, sebanyak lima orang dimangsa buaya.

Dari jumlah itu tiga orang selamat dan dua orang tewas.

"Dua orang yang meninggal, satu dapat ditemukan dan satu orang lagi tidak ditemukan. Kejadian orang yang diterkam, itu berturut-turut terjadi setiap tahun waktu itu menjelang bulan puasa," tuturnya.

"Kalau hewan-hewan ternak warga juga sering di makan buaya itu, seperti kambing dan anjing," kata Kades.

Mengapa buaya muara muncul?

Akhirnya, buaya raksasa yang terdesat tersebut berhasil dievakuasi pihak BKSDA Provinsi Jambi dari kawasan warga.

5 Pasien Dibawa ke RSUD H Hanafie, Warga Bungo Tolak Kantor BLK Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Deretan Pabrik Uang Lenggogeni Faruk, Dipastikan Keluarga Atta Halilintar Tak Akan Miskin 7 Turunan!

Setelah mengevakuasi, petugas BKSDA Provinsi Jambi menjelaskan alasan buaya muara nyasar ke permukiman warga di Desa Catur Rahayu, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjabtim.

BKSDA Provinsi Jambi, Sartono, menerangkan bahwa kemungkinan buaya ini masuk permukiman warga karena mencari tempat bertelur.

Karena lokasi ditemukan buaya itu jauh dari sungai besar.

Peserta Pesta Gay Diharuskan Bawa Handuk Sendiri dan Mandi Dulu dan Pakai Masker Warna Merah Putih

Puluhan Laki-laki Gay Telanjang Bulat Sedang Pesta Seks di Apartemen Kawasan Kuningan

"Perkiraannya buaya ini mencari tempat bertelur yang aman. Karena buaya ini mencari wilayah parit-parit kecil, sebab telur-telur itu perlu juga mendapat siraman air supaya lembap," jelasnya, Rabu (2/9/2020).

Buaya yang berhasil dievakuasi tersebut merupakan jenis buaya katak atau muara yang berjenis kelamin betina.

Selanjutnya buaya tersebut akan dibawa ke Tempat Penitipan Satwa (TPS) di Provinsi Jambi untuk pemeriksaan kesehatan.

Jadi nanti Dokter akan melihat kondisi buaya itu dulu, apakah sehat atau tidak, dan apakah boleh dirilis atau tidak.

"Terkait dengan lokasi mana akan dilepasliarkan, tergantung dari keputusan Kepala BKSDA Provinsi Jambi. Tentunya wilayah yang benar-benar habitat buaya dan jauh dari masyarakat," tuturnya. (Abdullah Usman)

Viral Pelanggar Protokol Kesehatan di Jakarta Dimasukkan Peti Mati, Nekat

VIRAL! Babi Jinak Disebut Jelmaan Sosok Gadis 18 Tahun, Kades : Itu Tidak Benar, Alias Hoaks

VIRAL Gadis Cantik Penjual Ayam Geprek di Solo, Aviana Sulistya Kusuma Sempat Kerja di Hotel

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved