Kisah TNI Berambut Gondrong Tembak Matu Pasukan Fretelin di Timor Timur pada Operasi Seroja 1975
Pasukan pemberontak yang bernama Fretilin, sangat identik dengan rambut gondrong dan dan pakaian seadanya. Hal itu pun dilakukan oleh pihak TNI d
Seseorang dengan tampilan gondrong di hadapannya itu merupakan anggota Fretilin, yang diduga sedang mencari bahan makanan juga.
Tak ingin ditembak duluan, Mursihadi kemudian berhasil menembak mati Si Fretilin gondrong dalam kontak tembak yang berlangsung singkat.
Namun, lain halnya jika anggota Fretilin yang berpenampilan gondrong menyamar sebagai prajurit TNI.
Hal tersebut dapat berakibat fatal.
• Ayah Nagita Ngamuk Pengen Bertemu Cucunya, Raffi Ahmad, Papa Ngak Minum Obat
Seperti kasus penghadangan truk yang berisi polisi yang mengamankan Pemilihan Umum 1997 di daerah Sektor Timur.
Truk yang sedang melintasi perbukitan di Kecamatan Quelicai, tiba-tiba dihentikan seseorang yang berpakaian loreng TNI. Sopir yang terkejut langsung menginjak rem.
Mendadak orang yang disangka teman tersebut melemparkan granat, tepat di bagian bak truk yang berisi pasukan serta persediaan bensin.
Akibatnya truk meledak hebat, kobaran api segera melahap truk seisinya.
Selain truk terbakar dan hancur sangat parah, seluruh penumpangnya juga tewas terpanggang.
Karena itu dikemudian hari muncul anjuran, agar tiap anggota TNI harus selalu merapikan penampilan.
Karena perbedaan yang terlalu tipis antara anggota Fretilin dan anggota TNI dapat berakibat fatal.

Prajurit Kopassus Hadapi Ratusan Pemberontak Fretilin
Dari sekian banyak jejak perjuangan mereka, ada jejak seorang anggota Kopassus melegenda dan menjadi sejarah.
Ia adalah Pratu Suparlan, satu di antara anggota Kopassus yang mengorbankan nyawanya saat menjalankan misi.
Dilansir dari laman kopassus.mil.id, kisah heroik ini terjadi di medan perang, di wilayah Timor Timur, atau sekarang bernama Timor Leste.