Kisah TNI Berambut Gondrong Tembak Matu Pasukan Fretelin di Timor Timur pada Operasi Seroja 1975

Pasukan pemberontak yang bernama Fretilin, sangat identik dengan rambut gondrong dan dan pakaian seadanya. Hal itu pun dilakukan oleh pihak TNI d

Editor: Suci Rahayu PK
Garda Nasional
Anggota TNI Gondrong dengan Anggota Fretelin 

TRIBUNJAMBI.COM - Ada cerita unik saat TNI melancarkan Operasi Seroja di Timor Timur (sekarang Timor Leste), terutama aksi heroik mereka saat berhadapan dengan Fretilin.

Cepak dan rapih mungkin selalu jadi ciri khas rambut prajurit TNI, namun beda halnya pada saat prajurit-prajurit itu dikirimkan dalam operasi di Timor Timur.

Terlebih bila anggota TNI tersebut merupakan satuan pasukan khusus yang sering turun ke misi-misi berbahaya dan rahasia.

Sehingga penampilan mereka pun dirombak dengan rambut gondrong dan pakaian seadanya.

Pasukan Fretelin
Pasukan Fretelin (Kumpulan Sejarah Dunia Terlengkap)

Terkadang hal itu membuat orang awam susah membedakannya dengan anggota pemberontak bila terjadi sebuah konflik.

Pasukan pemberontak yang bernama Fretilin, sangat identik dengan rambut gondrong dan dan pakaian seadanya.

Hal itu pun dilakukan oleh pihak TNI demi mampu menyusup dan tak dicurigai oleh para pemberontak itu.

Trending Topik Timor Leste, Ini 5 Fakta Mulai dari Sejarah Hingga Kekayaan Negeri

Ternyata Pria Bisa Terkena Kanker Payudara, Ini Penjelasan Dokter Mulai dari Gelaja dan Risikonya

Seperti dikutip dari buku 'INFANTERI The Backbone of the Army' karya Priyono, kisah unik datang dari seorang Sersan Mayor bernama Mursihadi

Mursihadi yang merupakan seorang pensiunan TNI dari Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) Korem 074 Warasratama, Surakarta, mengalami kisah unik saat bertugas di Timor Timur pada awal Operasi Seroja 1975.

Seperti kebanyakan anggota TNI yang ditugaskan di Timor Timur, Mursihadi juga berambut gondrong.

Suatu hari dirinya mendapat tugas untuk mencari tambahan makanan.

Ia kemudian masuk hutan sekadar mencari dedaunan atau berburu binatang, untuk dapat diambil dagingnya.


Operasi Seroja. (ist/ ©2015 buku hari
Operasi Seroja. (ist/ ©2015 buku hari "h": 7 desember 1975) ()

Saat asik mencari dan berburu, tiba-tiba muncul seseorang berpenampilan serupa, gondrong dan menenteng senjata.

Begitu lama Mursihadi dan orang tersebut saling mengamati satu sama lain

Setelah sekian lama mengamati, dirinya baru tersadar bahwa ternyata orang tersebut bukanlah rekannya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved