PT Pertamina Berencana Hapus BBM Pertalite dan Premium, Ternyata Ini Penggantinya!

PT Pertamina berencana menghapus dua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM), premium dan Pertalite.

Editor: Heri Prihartono
ANTARA FOTO/VITALIS YOGA TRISNA
11072015_PERTALITE 

TRIBUNJAMBI.COM - PT Pertamina berencana menghapus dua jenis Bahan Bakar Minyak (BBM), premium dan Pertalite.

Kini Pertamina sedang menggodok rencana menghapus kedua jenis BBM tersebut.

Keduanya merupakan BBM dengan oktan di bawah 91. 

Bukan Sebagai Cucu, Ternyata Ini Hubungan Sebenarnya Adly Faiurz dengan Wapres Maruf Amin

"Pada peraturan tersebut diisyaratkan bahwa gasoline yang dijual minimum RON 91, artinya ada dua produk BBM yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar yaitu Premium (88) dan Pertalite (90)," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VII, Senin (31/8/2020).

Pernah Patah Hati, Mantan Preman Ini Jadi TNI AD Karirnya Melejit hingga Jadi Kopassus

Rencana ini perlu ditinjau kembali karena porsi konsumsi dua jenis BBM tersebut paling besar di antara enam jenis BBM yang dijual perusahaan.

Pada 22 Agustus 2020, penjualan Premium mencapai 24.000 Kilo liter (KL) dan Pertalite 51.500 KL.

Sedangkan untuk penjualan BBM dengan RON di atas 91, yaitu Pertamax (92) hanya sebesar 10.000 KL.

Sementara Pertamax Turbo (98) cukup 700 KL.

"Maka, ini perlu dikaji lagi dampaknya bagaimana. Kami juga dorong supaya konsumsi orang yang mampu beralih ke BBM yang ramah lingkungan," ujar Nicke.

Lagipula, kata Nicke lagi, di kawasan Asia saat ini yang masih mengonsumsi BBM setara Premium hanya Indonesia dan Bangladesh.

Jenazah Bocah Pasien Corona di RSUD Raden Mattaher Jambi Dijemput Paksa Keluarga Pakai Motor

Sementara, di level dunia ada lima negara lain, yakni Kolombia, Mesir, Mongolia, Ukraina, dan Uzbekistan.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan, bahwa pihaknya beserta kementerian terkait sedang gencar untuk mendorong masyarakat beralih menggunakan BBM yang ramah lingkungan atau di atas RON 91 supaya mengurangi emisi karbon.

Pasalnya, Indonesia saat ini termasuk satu dari enam negara yang masih mengonsumsi Premium.

“Ke depannya akan ada penggantian untuk memakai energi yang lebih bersih. Namun tentunya langkah ini butuh persiapan,” kata dia belum lama ini. (Kompas.com/Ruly Kurniawan)

Produk Masih Dijual di Pasaran

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved