Daftar Peringkat 50 Kampus Swasta Terbaik di Jakarta Lengkap dengan Nilai, Binus Paling Atas

“Sedikit demi sedikit, perguruan tinggi swasta di lingkungan LLDikti Wilayah III mulai bisa berlari kencang dan siap bersaing di kancah internasional

Editor: Duanto AS
Kolase Tribunnews Instagram.com/@parama_ps dan @maudyayunda
Mahasiswi cantik 

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut daftar peringkat kampus swasta terbaik di Jakarta.

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi ( LLDikti) wilayah III mengumumkan 50 universitas swasta terbaik 2020 DKI Jakarta berbasis data klasterisasi perguruan tinggi Ditjen Pendidikan Tinggi yang telah diumumkan sebelumnya pada pertengahan Agustus 2020.

“Perlu saya tekankan bahwa klasterisasi bukanlah pemeringkatan. Klasterisasi disusun untuk perbaikan berkelanjutan untuk kinerja masing-masing perguruan tinggi secara holistik,” tegas Kepala LLDikti Wilayah III Provinsi DKI Jakarta Prof Agus Setyo Budi.

BREAKING NEWS Penggerebekan Pesta Seks di Kuningan, Ada Alat dan Obat Perangsang

38 Serba-serbi Kampus UGM, dari Pecel, Cerita Hantu Mbak Yayuk s/d Pohon Tertua

Menguak Misteri Hantu Mbak Yayuk di Fakultas Ekonomi UGM, Ternyata Begini Ceritanya

Prof Agus juga mengapresiasi 6 perguruan tinggi di Jakarta yang berhasil masuk klaster 2 nasional.

“Sedikit demi sedikit, perguruan tinggi swasta di lingkungan LLDikti Wilayah III mulai bisa berlari kencang dan siap bersaing di kancah internasional," ujar Prof Agus.

Ia menambahkan, "Kami terus dorong dan lakukan pembinaan untuk perguruan tinggi lainnya untuk melakukan perbaikan mutu dengan selalu melakukan pemutakhiran data di PD Dikti."

Prof Agus juga mengungkapkan dari 2.136 perguruan tinggi yang tersedia, terdapat 197 perguruan tinggi akademik (non-vokasi) di lingkungan LLDikti Wilayah III masuk ke daftar klasterisasi.

Indikator penilaian Selain klasterisasi, Ditjen Dikti Kemendikbud juga melakukan pemeringkatan perguruan tinggi berbasis pada 4 indikator penilaian meliputi:

1. Indikator Input (20 persen):

meliputi persentasi jumlah dosen S3, jumlah lektor dan guru besar, rasio mahasiswa dan dosen, jumlah mahasiswa asing, dan jumlah dosen yang bekerja sebagai praktisi industri.

2. Indikator Proses (25 persen):

meliputi penilaian akreditasi universitas dan program studi, kerja sama perguruan tinggi, pembelajaran daring, pelaksanaan Kampus Merdeka, dan kelengkapan laporan.

3. Indikator Output (25 persen):

meliputi penilaian jumlah artikel ilmiah, kinerja penelitian dan mahasiswa, serta jumlah prodi bersertifikasi internasional.

4. Indikator Outcome (30 persen):

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved