Berita Jambi

Unja Terapkan Merdeka Belajar, Mahasiswa Arkeologi Dilibatkan Pemugaran Candi Kedaton

Ketua Program Studi Arkeologi, Ashyadi Mufsi Sadzali mengatakan, mahasiswa perlu menerapkan ilmunya di tengah masyarakat, sehingga ilmu tak sia-sia

Editor: Nani Rachmaini
TribunJambi/caw
Mahasiswa Prodi Arkeologi Universitas Jambi, melakukan pendataan temuan pada kegiatan pemugaran di Candi Kedaton, Percandian Muarajambi, Selasa (1/9/2020). 

Prodi Arkeologi Terapkan Merdeka Belajar

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Program Studi Arkeologi Universitas Jambi menerapkan konsep merdeka belajar. 

Merdeka Belajar adalah program yang dianjurkan Kemendikbud RI, yaitu bentuk perkuliahan dengan menerapkan turun ke masyarakat.

Ketua Program Studi Arkeologi, Ashyadi Mufsi Sadzali mengatakan, mahasiswa perlu menerapkan ilmunya di tengah masyarakat, sehingga ilmu yang diperoleh tidak sia-sia.

"Ilmu arkeologi itu 70 persen praktek lapangan dan 30 persen lagi teori di dalam kelas, hal ini selaras dengan kebijakan baru yang menekankan belajar di luar kelas," ujarnya.

Pria yang akrab dipanggil Didi itu mengatakan, bahwa mahasiswa harus memiliki pengalaman di lapangan, tanpa praktek mahasiswa tidak merdeka.

"Mahasiswa dituntut perbanyak praktek di lapangan. Mahasiswa arkeologi ikut serta dalam kegiatan pemugaran Candi Kedaton tahap XII, di Percandian Muarajambi," katanya, Selasa (1/9/2020), melalui sambungan telepon.

Tips Cara Whatsapp Mengirim Foto Tanpa Merubah Kualitas dan Ukuran Foto, Tak Perlu Aplikasi Lain

Cara Klaim Token Listrik Gratis, Login www.pln.co.id Bulan September 2020, Ikuti Petunjuknya

Peluang Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp 600 Ribu Masih Besar, Input Rekening Karyawan Diperpanjang

Mahasiswa yang diperbolehkan mengikuti kegiatan pemugaran, yakni mahasiswa yang tidak ada perkuliahan, diutamakan mahasiswa pada bidang arkeologi Hindu-Buddha. Tujuannya untuk memperbanyak pengalaman.

"Ada 10 mahasiswa memiliki minat khusus di bidang itu. Jadi, dibagi lima mahasiswa pada bulan pertama, yakni Agustus. Lima mahasiswa lagi dimulai awal Oktober sampai Desember," tambahnya

Mahasiswa yang berkegiatan di luar kelas, dianjurkan untuk mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi ini.

"Walau prodi arkeologi bersifat lapangan, tapi mahasiswanya tetap menerapkan protokol kesehatan. Dibuat gelombang pertama lima mahasiswa dan kedua lima mahasiswa," pungkasnya. (TribunJambi/caw)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved