Jenazah Pasien Dijemput Paksa
Satgas Covid-19 Tanjab Barat Rapat Bahas Petugas Pemakaman, Ini Hasilnya
Usai kejadian adanya jenazah pasien suspek Covid-19 meninggal dunia dan tidak maksimalnya pelaksanaan pemakaman jenazah.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL-Usai kejadian adanya jenazah pasien suspek Covid-19 meninggal dunia dan tidak maksimalnya pelaksanaan pemakaman jenazah. Tim Gugus Penangganan Covid-19 Kabupaten Tanjung Jabung Barat langsung melakukan rapat.
Juru Bicara Tim Gugus Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Taharuddin saat dikonfirmasi, Selasa (1/9) menyebutkan, bahwa soal petugas pemakaman menjadi topik utama dalam pembahasan rapat.
Disampaikan Taharuddin, bahwa soal petugas pemakaman, semua petugas pemakaman dilakukan oleh laki-laki. Petugas ini nantinya akan mempercepat pemakaman jenazah pasien suspek maupun positif Covid-19.
• Infeksi Paru dan Diabetes, Satu Pasien Suspek Covid-19 di Batanghari Meninggal Dunia
• BREAKING NEWS Jenazah Pasien di RS Jambi Dijemput Paksa, Keluarga Tolak Pemakaman Protokol Covid-19
"Untuk prosesi pemakaman semuanya laki-laki dan soal jumlah tergantung institusi dalam tim nanti yang menentukan," ujarnya.
Untuk diketahui bahwa sebelumnya, dari tim tugas dadakan pemakaman jenazah pasien suspek yang meninggal dan dimakamkan pada Minggu (30/8) ikut terlibat dua perawat dari RSUD Daud Arif yaitu Devi Kusumi, (43) dan Nisnadiana Sandora (38).
Sementara itu, kembali disampaikan Taharuddin bahwa tim tugas pemakaman akan diberi penugasan secara bergantian. Ini kata Taharuddin untuk memaksimalkan pemakaman jika sewaktu-waktu ada pemakaman dengan cara protokol kesehatan.
"Petugas prosesi pemakaman terdiri dari unsur Polres, Kodim dan Relawan. Nanti akan dibuatkan penugasan secara bergantian," terangnya.
"Sehingga bilamana ada insiden kematian yang harus dimakaman secara Protokol Kesehatan dapat dilaksanakan secara maksimal," pungkasnya.