Jenazah Pasien Dijemput Paksa

BREAKING NEWS Jenazah Pasien Covid-19 di RSUD Raden Mattaher Jambi Dijemput Paksa

Peristiwa penjemputan paksa jenazah oleh pihak keluarga terjadi di RSUD Raden Mattaher Jambi, Selasa (1/9/2020).

Penulis: Zulkipli | Editor: Teguh Suprayitno
Tribun Jambi/Mareza
Suasana pelataran parkir RSUD Raden Mattaher Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tak terduga peristiwa jenazah pasien Covid-19 dijemput paksa oleh keluarga di RSUD Raden Mattaher Jambi. 

Peristiwa penjemputan paksa jenazah oleh pihak keluarga, terjadi di RSUD Raden Mattaher Jambi, Selasa (1/9/2020).

Jenazah pasien berinisial IL yang berusia 6 tahun dijemput paksa oleh pihak keluarga di kamar mayat RSUD Raden Mattaher Jambi.

Pasalnya pihak keluarga IL yang warga RT 13 Kelurahan Rawasari keberatan jika jenazah akan dimakamkan dengan protokol Covid-19.

Menurut mereka, pasien meninggal dunia bukan karena Covid-19.

"Sudah tadi malam hasilnya tidak karuan. Itu tuh mayat bukannya batang pisang," ujar Abdul Sidik, keluarga almarhum.

Abdul Sidik juga membeberkan bahwa jenazah sudah sejak tahun 2016 lalu mengalami sakit sejenis tumor di bagian kepala.

Pihak keluarga menganggap IL meninggal bukan karena Corona Virus Disease (Covid-19).

Gonjang Ganjing Partai Golkar Merangin, Kader Protes Penunjukan Herman Efendi Sebagai Plt

Presiden Klaim Penanganan Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali, Kesembuhan Capai 72,1 Persen

VIDEO Prabowo Terima Bantuan 500 Ventilator dari Amerika Serikat untuk Penanganan Covid-19

"Kok tiba-tiba begitu masuk di bilang dikuburkan secara Covid-19, belum ada hasil (swab), baru pagi ini menuju swab, kenapa dari tadi malam belum selesai-selesai," jelasnya.

Menurut Sidik pihak keluarga sudah menunggu sejak tadi malam sekitar pukul 22.00 WIB sampai dengan sekitar 10.00 pagi ini.

"Tadi ngomong setengah sepuluh, oke. Tiba-tiba pihak rumah sakit mengatakan minta waktu 1 jam dengan alasan tidak bisa dibaca sementara mayat ditelantarkan, kena pas sudah diplastik," jelasnya.

Sementara itu, pihak RSUD Raden Mattaher Jambi melalui Wakil Direktur Pelayanan dr Dewi Lestari akhirnya menemui pihak keluarga serta menyampaikan memang bahwa hasil rapit test jenazah itu menunjukkan reaktif. 

"Kalau rapitnya positif, tentu kita berlaku kan protap Covid-19. Kita ini sebenarnya untuk menjaga-jaga, saya sudah koordinasi dengan gugus tugas. InsyaAllah kalaupun hasilnya negatif aman kita semua, nah takutnya hasil swabnya positif," terangnya.

Kemudian terkait dengan protes pihak keluarga lambannya hasil pemeriksaan swab, dia menjawab karena prosedur.

"Karena kan untuk pemeriksaan itu ada prosedurnya dan terkait alat, jadi 1 jam lagi," ujarnya ketika berdikusi dengan pihak keluarga jenazah yang tampak dihadiri oleh pihak kepolisian. 

Anak Siram Orangtuanya dengan Air Panas, EF Relakan Puterinya Masuk Penjara

VIDEO Lenggogeni Faruk, Ibunda Atta Halilintar Ternyata Bukan Orang Sembarangan!

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved