Januari Sekira 20 Juta Warga Divaksinasi, Targetkan Dalam Setahun 170 Warga Indonesia Diberi Vaksin

Januari 2021 akan dilakukan vaksinasi terhadap sekira 20 juta warga. Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Rahimin
Kolase Freepik
Ilustrasi Vaksin Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM - Januari 2021 akan dilakukan vaksinasi terhadap sekira 20 juta warga. Hal itu dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kata Presiden, pada Januari 2021 dilakukan vaksinasi terhadap sekira 20 juta warga, diutamakan bagi para tenaga medis, anggota TNI-Polri yang bertugas, dan kelompok rentan Covid-19.

“Pada Desember 2020 kita akan mendapat pasokan antara 20 juta-30 juta unit vaksin jadi dari luar negeri, di antaranya dari Uni Emirat . Selanjutnya kita akan mendapat pasokan bahan baku vaksin sebanyak 290 juta untuk diproduksi di PT Bio Farma, Bandung,” ujar Jokowi dalam pertemuan dengan 12 pemimpin redaksi media massa di Istana Bogor, Senin (31/8) sore.

Diungkapkan warga Indonesia yang memerlukan vaksinasi sebanyak 170 juta orang sehingga total kebutuhan vaksin sebanyak 340 juta.

Premium dan Pertalite Akan Dihapus, Ini 5 Negara di Dunia Dengan Harga BBM Paling Murah

9 Daerah di Indonesia Diungkap BMKG Jadi Daerah Zona Aktif Gempa di September, Ada Aceh dan Bengkulu

Kejagung Periksa Pengacara Djoko Tjandra di Bareskrim, Terkait Kasus Jaksa Pinangki

“Mengapa dua kali lipat, karena bisa saja satu orang memerlukan dua kali vaksin,” ujarnya didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Bey Machmudin, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media.

Untuk menjangkau 170 juta warga tersebut, Presiden menyebut memerlukan waktu vaksinasi sekira satu tahun.

“Kita belum tahu jenis vaksin itu, apakah sekali seumur hidup atau perlu diulang dalam periode tertentu. Ada yang bilang setiap dua tahun sekali vaksin itu harus diberikan,” ujar Jokowi.

Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Shutterstock via Kompas)

Menurutnya, vaksin tersebut akan diberikan secara gratis, kecuali bagi kelompok tertentu. “Misalnya bagi mereka yang ingin cepat mendapat vaksinasi, bisa saja ditarik biaya tertentu,” ujar Presiden.

Mengenai vaksin merah putih alias vaksin yang dikembangkan di dalam negeri oleh Lembaga Eijkman, menurutnya baru bisa diproduksi pada pertengahan 2021 mendatang.

“Untuk melakukan vaksinasi kita kerahkan seluruh tenaga medis yang ada, terutama di kalangan TNI-Polri,” katanya.

Premium dan Pertalite di Indonesia Bakal Dihapus, Begini Penjelasan Dirut Pertamina

WASPADA Cuaca Panas di September Masih Bisa Terjadi

Kapolri Ganti 8 Kapolda, 10 Perwira Tinggi Naik Pangkat Bintang Dua

Diakui, vaksin merupakan kebutuhan mendesak sehingga Jokowi telah memerintahkan untuk mencari ke
sejumlah negara termasuk Inggris.

“Saya perintahkan cari yang paling cepat, di manapun vaksin itu berada,” katanya.

Namun ketika disinggung apakah akan menggunakan Vaksin Sputnik V buatan Rusia, Presiden Jokowi menggeleng.

“Kita nggak berani menggunakan vaksin buatan Rusia itu karena yang saya dengar tidak memenuhi standar ketika dilakukan uji klinis,” jawabnya.

Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, China, mengumumkan data awal yang positif dari uji klinis Fase I / II vaksin Covid-19, CoronaVac. Vaksin ini menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang baik.
Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, China, mengumumkan data awal yang positif dari uji klinis Fase I / II vaksin Covid-19, CoronaVac. Vaksin ini menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang baik. (https://www.takecarepharmacy.com/)

Mengenai vaksin Sinovac asal China, Jokowi menyebut telah memerintahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan pendampingan dalam proses uji klinis tahap 3 yang saat ini dilakukan Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Pajajaran.

Ia menegaskan vaksin yang akan dipakai harus lolos dari persyaratan untuk diproduksi secara massal, baik dari BPOM maupun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ini Cara Dapat Token Listrik Gratis PLN Untuk September 2020, Bisa Segera Akses www.pln.co.id

Muncul Cuaca Ekstrem Menjelang Pancaroba, BMKG Ingatkan Masyarakat Agar Tetap Waspada

Begini Cara Daftar Agar Bisa Dapat Beasiswa Kuliah di Arab Saudi Dari Universitas Islam Madinah

Terkait vaksin jadi dari luar negeri (impor), menurut Jokowi, uang muka sudah dibayar saat ini terus dilakukan negosiasi harga.

Diungkapkan adanya vaksin dan obat Covid-19 merupakan harapan untuk menggerakan roda perekomian.

Ia mengaku belum mendapat laporan lengkap mengenai pertumbuhan ekonomi di Q3 2019, setelah terjadi minus 5,3 persen di Q2.

“Mungkin pada akhir September 2020 nanti baru ketahuan pertumbuhan ekonomi kita pada Q3 2020,” katanya.

Ketika ditanya mengenai apakah akan terjadi krisis ekonomi di Indonesia akibat dari resesi ekonomi, Presiden Jokowi mengaku tidak ada satu pihak pun yang dapat menjawab secara pasti.

“Saya pernah bicara dengan Managing Director IMF Kristalina Ivanova Georgieva mengenai seperti apa ekonomi dunia
ke depan, ia bilang tidak mampu melakukan kalkulasi yang pasti,” katanya.

Ratusan Pedangdut di Kudus Demo Sambil Joget Lantaran 5 Bulan Tak Bekerja: Barang Kami Sudah Habis

Aksinya Jadi Sorotan, Pemuda Ini Disebut Bakal Jadi Penerus Mike Tyson si Leher Beton

AWAS, Mutasi Corona Ganas, Pertama Kali Ditemukan di Surabaya, Bisa 10 Kali Menular Lebih Cepat

Jokowi menyebut Indonesia boleh dibilang beruntung sebagai negara yang tidak terlalu menggantung pada ekspor.

“Negara-negara yang terlalu menggantung diri pada ekspor saat ini minus pertumbuhan ekonominya lebih besar disbanding Indonesia. Sebut saja Thailand,” katanya. (tribunnetwork/feb)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Januari Mulai Vaksinasi 20 Juta Orang, Targetkan 170 Juta RI dalam Setahun,

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved