AWAS, Mutasi Corona Ganas, Pertama Kali Ditemukan di Surabaya, Bisa 10 Kali Menular Lebih Cepat
Salah satu strain, yang kemudian dikenal dengan D614G, adalah virus dengan gen yang bermutasi sehingga memberinya lebih banyak protein.
TRIBUNJAMBI.COM - Pandemi virus corona dalam bentuknya yang sekarang (SARS-Cov-2) alias Covid-19.
Dunia sampai sekarang masih berjuang untuk mengatasi pandemi Covid-19 tersebut.
Namun di tengah perjuangan banyak negara di dunia kini virus covid 19 bermutasi para peneliti menamainya sebagai strain virus D614G.
Salah satu strain, yang kemudian dikenal dengan D614G, adalah virus dengan gen yang bermutasi sehingga memberinya lebih banyak protein.
• Aksinya Jadi Sorotan, Pemuda Ini Disebut Bakal Jadi Penerus Mike Tyson si Leher Beton
• Ratusan Pedangdut di Kudus Demo Sambil Joget Lantaran 5 Bulan Tak Bekerja: Barang Kami Sudah Habis
• Dor, Mantan Kepala BPN Denpasar Bali Bunuh Diri saat akan Ditahan Kejati Bali
Imbasnya, virus bisa lebih cepat menempel pada sel manusia. Selain mutasi D614G, virus corona juga bermutasi menjadi corona lain yang sangat jarang ditemui, yakni tipe Q677H.
Pakar Biomolekular Universitas Airlangga (Unair) Prof Ni Nyoman Tri Puspaningsih mengklaim mutasi Covid-19 ini baru ada di Surabaya.
"Ada dua mutan yang berdekatan dan dari peta sebaran di Indonesia, satu-satunya baru di Surabaya," ujar Ni Nyoman yang juga Wakil Rektor I Unair, Senin(31/8/2020).

Mutan ini, ia melanjutkan, posisinya dekat dengan pemotongan purin (enzim protease yang dimiliki sel inang dalam hal ini manusia, tepatnya di sel paru-paru).
Mutan tersebut ada bersama-sama dengan mutan D614G. Dari analisis pendahuluan, mutan baru ini membantu energi antara purin dan spike semakin tinggi. Artinya, purin akan meningkat kemampuannya untuk lebih baik.
Dalam waktu dekat bila analisis telah selesai, Ni Nyoman akan merilis temuannya itu ke dalam jurnal internasional karena temuan ini baru satu-satunya di Surabaya.
• Asik Lagi Berduaan dengan Pacarnya, Pemuda di Sulawesi Selatan Ini Tewas Ditikam Orang Tak Dikenal
• Siapa Sebenarnya Halilintar Anofial Asmid, Ayah Atta Halilintar dari Dumai dan Keluarga Kaya Raya
• Viral Wanita Ini Unggah Foto di Status WA Perselingkuhan Suami dengan Seorang Gadis di Ranjang
"Ini menarik apakah dua mutan ini berpengaruh tak cuma ke tingkat kecepatan penyebarannya tapi juga hal lainnya," kata Ni Nyoman.
Khusus untuk virus mutasi corona D614G, di Indonesia sudah terdeteksi sejak April. Hanya saja karena keterbatasan data, mutasi tersebut waktu itu belum dapat dimaknai apa-apa.
"Sebulan setelah Indonesia terkonfirmasi ada infeksi Covid-19, mutasi virus sudah ada di Indonesia. Mungkin lebih dulu dari informasi yang ada di Malaysia," ujarnya.
Di Malaysia mutasi corona D614G ini disebut-sebut punya kemampuan menyebar 10 kali lebih cepat.
Tapi sejauh ini, kata Ni Nyoman, belum ada kesimpulan apakah mutasi virus G614 berkaitan atau berdampak terhadap tingginya angka kematian pasien Covid-19 atau tidak.