Baku Tembak Dengan GAM, Anggota Kopassus Ini Hentikan Tembakan dan Merayap Selamatkan Anak Kecil

Misi Kopassus pernah ada yang berujung kegagalan lantaran seorang anggota mengedepankan hati nuraninya sehingga menghambat jalannya misi.

Editor: Muuhammad Ferry Fadly
ist
kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Misi Kopassus pernah ada yang berujung kegagalan lantaran seorang anggota mengedepankan hati nuraninya sehingga menghambat jalannya misi.

Dilansir dari buku 'Kopassus untuk Indonesia' karya Iwan Santosa dan EA Natanegara terbitan R&W, hal ini pernah terjadi saat satu kompi Kopassus tengah bertempur melawan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Pergoki Mobil Goyang Tengah Malam, Polisi Kaget Buka Pintu, Pasangan Pria Tak Pakai Celana

BREAKING NEWS Satu Pasien Tanjabbar positif Rapid Test Meninggal Dunia di RS Daud Arif Kuala Tungkal

Dua Desa Harus Melewati Jembatan Bambu Setinggi 6 Meter Agar Bisa Terhubung

Tanggal 9 Mei 2001 tim yang dipimpin Lettu Afriadi terlibat kontak dengan sejumlah besar anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Afriadi optimistis timnya bisa menang dan merebut banyak senjata.

Namun, tiba-tiba di tengah sawah tempat pertempuran itu, seorang ibu berlari sambil menggendong anak perempuannya.

Prajurit Kopassus menghentikan tembakan. Mereka berteriak-teriak agar ibu itu menyingkir karena pihak GAM terus menerus menembak.

Namun nahas, sebelum tim Kopassus menyelamatkannya, sebutir peluru yang diduga dari pihak GAM mengenai ibu tersebut.

Melihat hal itu, seorang anak buah Lettu Afriadi yang bernama Pratu Stanley langsung merayap maju.

Tindakan yang dilakukan Pratu Stanley sungguh nekat.

Dia maju sampai 30 meter sambil terus menembak ke arah musuh dan melindungi anak perempuan itu.

Anak perempuan itu selamat dan dibawa ke Posko Parako untuk kemudian dicari sanak keluarganya.

Selama seminggu Pratu Stanley hanya bisa merenungi tindakannya itu. Tak percaya dengan keputusan dan keberanian yang diambilnya.

Sementara Letnan Afriadi menerima teguran keras dari komandannya.

Karena menyelamatkan anak perempuan itu, Afriadi terpaksa membiarkan ratusan prajurit GAM lolos.

Dia juga akhirnya tak berhasil membawa sepucuk senjata musuh satupun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved