Berita Nasional

Gatot Nurmantyo Blak-blakan 'Perselisihan' dengan Ryamizard Ryacudu, Sebut Pernah Menentang Perintah

Gatot Nurmantyo Blak-blakan 'Perselisihan' dengan Ryamizard Ryacudu, Sebut Pernah Menentang Perintah

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Kolase/Tribun Jambi
Gatot Nurmantyo dan Ryamizard Ryacudu 

Setelah pindah ke Jakarta, karier Gatot Nurmantyo semakin menanjak.

Ia pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya, dan Gubernur Akademi Militer.

Kemudian pada 2013, ia diangkat menjadi Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ke-35.

Setahun menjabat Pangkostrad, Gatot Nurmantyo menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada 2014–2015.

2. Calon tunggal Panglima TNI

Puncaknya, Gatot Nurmantyo dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Nama Gatot diusulkan Jokowi ke DPR pada 9 Juni 2015.

Setelah lolos dalam uji kepatutan dan kelayakan di DPR, Gatot dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Moeldoko yang pensiun pada 1 Agustus 2015.

Gatot Nurmantyo resmi pensiun pada 31 Maret 2018.

Sebelum pensiun, posisinya digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat itu menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara.

Ia tercatat menjadi prajurit TNI selama 36 tahun sejak 1982.

3. Ikut latihan Kopassus

Ada kisah menarik saat Gatot Nurmantyo dilantik KSAD pada 25 Juli 2014.

Sebagai jenderal bintang empat di TNI Angkatan Darat, Gatot Nurmantyo sebenarnya berhak mendapatkan brevet kehormatan dari Kopassus.

Namun, dia menolak. Dikutip dari Tribun Kaltim, Gatot Nurmantyo hanya mau meraih baret merah Kopassus dengan usaha sendiri, yakni ikut latihan resmi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved